Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pembatasan Jam Buka, Pasar Justru Tambah Sesak

Bali Tribune/ SESAK - Jam buka pasar dibatasi, namun pasar justru tambah sesak pengunjung.
Balitribune.co.id | Gianyar - Kerumunan warga di pasar umum rupanya sulit disiasati di tengah Pemerintah menerapkan social distance untuk mencegah wabah Covid 19.  Buktinya, upaya pencegahan kerumunan dengan pembatasan jam buka pasar yang diterapkan Pemkab Gianyar mulai, Rabu (1/4),  justru menambah sesak  kerumunan pengunjung dan pedagang pasar.
 
Pantauan di Pasar Umum Gianyar, pemberlakukan SE Bupati Gianyar terkait jam buka pasar rakyat mulai pukul 07.00 dan tutup pukul 14.00 Wita, rupanya telah merubah  suasana pasar menjadi penuh sesak dna kemacetan lalau lintas pun tidak terhindarkan.  Suasana ini lebih mirip dnegana kondisi pasar dista menjelang hari besar keagamaaan.   kesemrawutan sudah terlihat sejak dinihari, saat kedatangan sejumlah kendaraan pengangkut barang dagangan menumpuk lantaran menunggu waktu buka pasar. 
 
Sejumlah pedagang yang berupaya mempersiapkan dagangannya lebih awal pun langsung ditertibkan  oleh pihak kemanan pasar. Hingga pukul 07.00 Wita pasar dibuka, pedagang dan pengunjung pun langsung berdesakan seperti berebut sembako gratis. “Kalau begini situasinya, bukan mencegah corona, namun menularkan. Sangat berdesakan seperti pasar Galungan,” keluh Ni Wayan Darmi, seorang ibu rumah tangga yang memutuskan tidak ikut berdesakan dan memilih balik pulang.
 
Ketut Asih, salah seorang pedagang sayur mayur mengaku kesulitan dengan pembatasan jam buka pasar ini. Mulai dari membawa barang dagangan hingga pelayanan pembeli disebutkan sangat sulit karena pengunjung pasar berdasakan. Belum lagi, pengunjung pasar kebanyakan  dikejar waktu, lantaran belanjanya kesiangan. “Pelanggan saya bsnya belanjanya jam 06.00 Wita, karena mungkin terbentur persiapan makan pagi atau kerja. Kini semua pada kejar-kejaran, karean kesiangan,” keluh Asih.           
 
Tidak hanya di Pasar Umum Gianyar, kondisi yang sama juga terjadi di pasar desa lainnya. Seperti halnya Pasar Sukawati, pembeli berdesakan dengan pembeli dan pedagang. Warga yang  tidak tahu ada pembatasan jam buka tutup, lalu mendengar informasi dibuka sampai siang, meraka langsung berdesakan ke pasar. Bahkan petugas pasar tidak mampu memberikan peringatan agar warga tidak berdesakan saat berbelanja.
 
 Kadis Perindag Kabupaten Gianyar Luh Gede Eka Suary yang sempat turun langsung ke Pasar Umum Gianyar mengakui sempat terjadi kepadatan. Namuan itu tidak berlangsung lama, karena pihaknya juga ikut menurunkan petugas untuk membantu mengurai orang yang berbelanja agar tidak berdesakan. “Karena SE tersebut pelaksanaannya di hari pertama, baik pedagang dan pembeli baru mengetahui SE tersebut belum terbiasa. Kami pun sudah mengimbau kembali lewat pengeras suara dan disampaikan langsung ke pedagang,” terangnya.
 
Menurutnya, kondisi berdesakan tersebut terjadi karena warga kaget baru mengetahui ada perubahan jadwal buka tutup. Sedangkan untuk tutup pukul pukul 14.00 Wita, Perindag juga akan memantau Pasar Gianyar dan pasar desa lainnya, agar tertib mematuhi edaran tersebut. Diimbau, agar pedagang mentaati SE dan warga yang berbelanja tidak berdesakan mengatur jarak. “Kami akan terus pantau, pembeli kami imbau membeli kebutuhan dan langsung pulang. Sampai di rumah wajib cuci tangan, dan belanjaan juga dibersihkan,” tutupnya. 
wartawan
Nyoman Astana
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kementerian Perindustrian Dukung Bali Fashion Network® 2026: Sinergi Pemerintah dan Industri Kreatif untuk Masa Depan Fashion di Bali

balitribune.co.id | Mangupura - Menjelang penyelenggaraan Bali Fashion Network® (BFN) 2026 pada 18 Oktober mendatang di International Conference Center (ICC) Bali, dukungan terhadap industri fashion berkelanjutan semakin menguat.

Baca Selengkapnya icon click

Menuju Harmonisasi, Masyarakat Adat Ungasan Minta Akses Jalan di Belakang GWK Tetap Dibuka untuk Warga

balitribune.co.id | Mangupura - Polemik pagar beton pembatas di kawasan Banjar Giri Dharma, Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kembali bergulir. Pagar yang berdiri di sekitar kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) itu dinilai menutup akses jalan warga menuju permukiman dan sekolah. Menyikapi hal tersebut, masyarakat adat menggelar pertemuan di Pura Dalem Desa Adat Ungasan, Sabtu (12/10) sore.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Konsep Hub Yamaha DEXAT Pertama di Indonesia Ada di Bali, Perkuat Relasi dengan Pelanggan

balitribune.co.id | Denpasar - PT Yamaha Musik Indonesia Distributor (YMID) bekerjasama dengan Jayawijaya Audio Bali, meresmikan kolaborasi mereka berkonsep hub di Bali, Senin (29/9/2025). Showroom berkonsep hub pertama di Indonesia itu berlokasi di Jalan Gatot Subroto Barat no. 364, Denpasar dibuat untuk semakin mendekatkan diri dengan pelanggan.

Baca Selengkapnya icon click

Politeknik Negeri Bali Gelar Dua Konferensi Internasional Bahas Inovasi dan Keberlanjutan

balitribune.co.id | Mangupura - Politeknik Negeri Bali (PNB) kembali menunjukkan kiprahnya di kancah internasional dengan menjadi tuan rumah dua konferensi bergengsi yang digelar secara bersamaan, yakni The 8th International Conference on Applied Science and Technology (iCAST 2025) dan The 2nd International Conference on Sustainable Green Tourism Applied Science (ICoSTAS 2025) pada Jumat (10/10) di kampus setempat, Badung. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.