Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Ujung Tombak Keuangan Syariah

Bali Tribune / BUDIDAYA LELE - Pengembangan unit usaha budidaya lele di Pesantren Manbaul Ulum, Jembrana.

balitribune.co.id | NegaraBank Indonesia bersinergi dengan Pesantren Firdaus, Pesantren Manbaul Ulum melaksanakan Peresmian Pemberdayaan Ekonomi Pondok Pesantren yang dihadiri oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Politeknik Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana, serta santri-santri Pesantren Firdaus, Selasa (16/6).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki E. Wimanda mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Bank Indonesia dalam mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia. Implementasi program-program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tersebut dilakukan berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak terkait yang tergabung dalam Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional (KNEKS).

“Tahun 2021 ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersinergi dengan Pondok Pesantren Firdaus dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana dalam mengembangkan unit usaha budidaya lele. Tahun ini, pengembangan difokuskan kepada pengolahan pakan berbasis maggot guna meningkatkan efisiensi biaya sehingga dapat menurunkan biaya produksi lele kedepannya,” jelas Rizki.

Di tahun ini pula dikatakan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali juga telah bersinergi dengan Pondok Pesantren Manbaul Ulum dalam mengembangan unit usaha roti. Pengembangan usaha di pondok pesantren pada tahun ini difokuskan untuk meningkatkan kapasitas produksi sebagai respon permintaan roti yang masih belum dapat dipenuhi.

Gunawan Budiraharjo selaku Ketua Yayasan Cahaya Insan yang menaungi Pesantren Firdaus, mengatakan pada kesempatan kali ini mempertemukan berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan usaha budidaya lele di Pesantren Firdaus. Program pemberdayaan ekonomi pondok pesantren ini diharapkan mendorong pesantren maju menjadi lebih mandiri. Program ini merupakan cikal bakal pondok pesantren memiliki kemandirian ekonomi.

“Alhamdulilah selama ini budidaya lele didukung penuh oleh Bank Indonesia dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana, dan diharapkan ke depan berbagai lembaga dapat lebih banyak terlibat dan berkerjasama dalam pemberdayaan ekonomi pesantren,” tuturnya.

Uztad A. Zainur Rofiq selaku Pembina Pondok Pesantren Manbaul Ulum mengatakan Pengembangan usaha mikro dalam bentuk usaha roti diharapkan ke depan bisa semakin maju, sehingga pondok pesantren tidak sepenuhnya bergantung dari donasi santri.

“Pesantren Manbaul Ulum berusaha untuk menghasilkan generasi yang mandiri dan agamis dimana hal tersebut didukung oleh program pemberdayaan Ekonomi pesantren yang didukung oleh Bank Indonesia,” sebutnya menutup.

wartawan
ARW
Category

Raih Gelar Doktor Hukum, Purnamawati Minta Tanah Adat Disertifikatkan

balitribune.co.id | Denpasar - Universitas Warmadewa melahirkan Doktornya yang ke 20. Adalah Ni Luh Gede Purnamawati setelah ujian sidang terbuka disertasinya dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan pada Jumat, 1 Agustus 2025. Dalam disertasinyanya, sang Notaris ini memilih judul "Penyelesaian Sengketa Tanah Adat yang Dimanfaatkan Untuk Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Provinsi Bali".

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jejak Hijau Mahasiswa PNB di Desa Jagapati: Ketika Ilmu, Inovasi, dan Cinta Lingkungan Menyatu dalam KKN-PPM 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Di sebuah pagi yang tenang di Desa Jagapati, aroma tanah basah menyambut mentari yang perlahan muncul di balik pepohonan. Di antara alunan suara burung dan deru angin persawahan, tampak sekelompok anak muda berseragam almamater berwarna krem mulai beraktivitas. Bukan untuk berlibur, bukan pula untuk sekadar menyepi dari hiruk pikuk perkuliahan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Mengurai Benang Kusut Sampah di Bali

balitribune.co.id | Denpasar - Bali, pulau yang dikenal dengan julukan "Pulau Dewata," kini menghadapi kenyataan pahit, darurat sampah. Setiap hari, sekitar 3.436 ton sampah dihasilkan, dengan lebih dari 17% berupa plastik . Ironisnya, lebih dari 60% sampah ini berasal dari aktivitas rumah tangga, bukan dari turis atau industri besar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.