balitribune.co.id | Denpasar - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengatakan upaya pemerintah untuk mengambil langkah memperkuat dan memperdalam ekonomi digital. Dimana salah satu dari ekonomi digital itu adalah semicunduktor yang menjadi kunci dari Artificial Inteligence (AI).
Pemerintah telah meluncurkan industri 4.0 tahun 2018 dan nilai ekonomi digital per hari ini sekitar 82 bilion dan ini akan meningkat menjadi 300 miliar di tahun 2030. Ini akan meningkat doubel apabila negara ASEAN menerapkan Digital Economi Framework Agreement (DEFA). DEFA adalah kerja sama digital pertama tingkat regional secara global.
"Ini adalah kali pertama kita mengumpulkan stakeholders, yaitu pemerintah, akademisi atau saintis, dan pelaku industri," ungkapnya dalam Seminar Internasional Shaping The Future Economy AI & Semiconductor di Tsinghua Southeast Asia Center (UID), Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura Bali, Serangan, Denpasar, Minggu (29/9).
Dikatakan Airlangga, untuk melakukan pendalaman ini menjadi penting, apalagi Indonesia menjadi rumah pengembangan startup lebih dari 2.600 startup. Indonesia punya 15 perusahaan yang nilainya sekitar hampir 10 bilion, dan 2 di atas 10 bilion. Ini menjadi penting dan keberadaan Tsinghua University, salah satu universitas terkemuka apalagi punya pusat di Bali.
"Saya minta agar mengembangkan tidak hanya dalam bentuk center, tetapi ke depannya dalam bentuk kampus sehingga bisa menjadi kawah candradimuka untuk para pemuda Indonesia," imbuhnya.
Indonesia mengundang Monas University di Tangerang dalam bentuk KEK khusus pendidikan dan kesehatan, KEK Singasari Kings College London. Tentu kerja sama ini juga salah satu yang menjadi kerja sama dengan pemerintah China dimana Indonesia sudah mengembangkan infrastruktur termasuk high speed rain (kereta cepat) kemudian berdagang sekitar 124 bilion USD. Bagaimana perkembangan KEK dan AI, Indonesia punya digital KEK di Nongsa dimana sekarang Nongsa digital park sudah penuh bahannya dengan data center termasuk AI, data center salah satunya GDS (Perusahaan IT asal Shanghai).
"Kemarin sudah diputuskan mereka untuk melakukan ekspansi karena kita juga memiliki pesaing, yaitu Singapora - Johor, Singapore - Malaysia mereka bersama-sama untuk mengembangkan juga digital park special economy zone. Jadi itu yang menjadi tantangan kita dan kalau di wilayah timur, kita berbasis sumber daya mineral dimana kita kuat untuk nikel dimana ekspor nikel kita sudah lebih dari 32 bilion dan kita adalah produsen nomor satu untuk nikel," terang Airlangga.
Bagaimana chep design yang menjadi ekosistem semicunduktor dan berapa KEK yang difokuskan untuk mendukung ekosistem semicunduktor? Semicunduktor salah satunya dikembangkan di Batam karena sangat membutuhkan market, membutuhkan free flo dari bahan bakunya. Di sana juga akan dibangun industri berbasis solikah. Berikut KEK di Batang, Kendal dan Jawa Timur.
"Karena KEK untuk semicunduktor ini butuh SDM, sedangkan untuk produksi hard-nya itu butuh air, butuh energy sehingga ekosistem yang tadi saya sebut cocok untuk assembly testing maupun packaging tetapi juga pengembangan SDM. Salah satu perkembangan startup anak muda namanya Nikslab yang baru-baru menang tender di New York. Rencana penerapan semicunduktor di industri AI Indonesia di belakangnya puluhan manusia itu justru akan menambah pekerjaan tentu pekerjaan yang berbeda," katanya.