BALI TRIBUNE - PB3AS minggu ini juga diisi orasi dari Kabid Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Viteriner dan Pengolahan Pemasaran, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali drh. Ni Made Sukerni. Dalam orasinya, Sukerni menyinggung informasi pembantaian anjing yang menjadi viral di media sosial.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali telah turun ke lapangan dan berkoordinasi dengan aparat terbawah. Namun dari hasil investigasi, pihaknya belum bisa membuktikan kebenaran informasi yang beredar. “Mungkin pernah terjadi, namun dari hasil koordinasi, kami tak menemukan,” imbuhnya.
Masih dalam orasinya, Sukerni kembali menghimbau masyarakat khususnya penggemar anjing agar marawat dan memelihara hewan peliharaan mereka dengan baik. Selain itu, masyarakat juga diminta memelihara anjing dalam jumlah yang sesuai kemampuan. Menurut Sukerni, keberadaan anjing liar dipicu oleh ulah sebagian masyarakat yang membuang anak anjing di sembarang tempat.