
balitribune.co.id | Negara - Jembrana kembali menjadi tujuan kunjungan kerja (kunker) daerah lain. Teranyar kunker dilakukan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh. Rombongan yang dipimpin oleh Pj Walikota Lhokseumawe, Imran datang ke Kabupaten Jembrana untuk melaksanakan study tiru terkait Pengelolaan Sampah dan Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD).
Rombongan Walikota Imran diterima langsung Bupati Tamba bertempat di ruang VIP Bupati Jembrana, Selasa (30/8). Selain persoalan sampah, pengelolaan JSDDD yang baru saja dilaunching menjadi magnet bagi Pemkot Lhokseumawe datang. Bupati asal Desa Kaliakah ini menjelaskan manfaat Jembrana JSDDD yang saat ini hanya ada di Kabupaten Jembrana. Dalam JSDDD memuat seluruh data masyarakat Jembrana meliputi data kependudukan dan sosial ekonomi, sehingga dapat disaring untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
JSDDD sangat bermanfaat dalam menyusun kebijakan baik dibidang pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat.
"JSDDD adalah data istimewa yang kita miliki. Ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja, bisa kita ambil dari JSDDD berupa data tenaga kerja dari keluarga miskin dengan usia produktif," jelasnya.
Selain itu, keberhasilan Kabupaten Jembrana dalam pengelolaan sampah yang mampu mengurangi sampah yang masuk ke TPA Peh Kaliakah hingga 34% juga menjadi perhatian Pemerintah Kota Lhokseumawe. Dikatakannya keberhasilan Jembrana dalam mengurangi permasalah sampah dapat terwujud dengan kolaborasi berbagai pihak.
"Persoalan sampah merupakan warisan yang jadi ancaman nasional dan daerah. Yang kita mampu kerjakan hari ini adalah memilah sampah plastik dan organik untuk dapat dimanfaatkan kembali. Hal ini tidak terlepas dari kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan NGO (Non-Governmental Organization) Asing,” ujarnya.
Di Jembrana pengelolaan sampah juga diatur dalam aturan adat da nada sanksi adat.
"Desa adat mengatur sampah dengan suatu aturan yang disebut perarem. Sanksi adat lebih tinggi diresapi oleh masyarakat sehari-hari," imbuhnya.
Dikatakannya salah satu upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah adalah lomba ditingkat Desa/Kelurahan. Masyarakat pun menurutnya antusias memilah sampah mulai dari tingkat rumah tangga.
"Kita juga menggelar lomba tentang pengelolaan sampah antar desa/kelurahan, ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah," ucap Bupati Tamba.
Sementara Pj Walikota Lhokseumawe, Imran menyatakan ketertarikannya tentang inovasi pengelolaan Satu Data yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Jembrana.
"Upaya mengkoordinasikan data yang ada di Kabupaten Jembrana merupakan upaya yang luar biasa. Pemkab Jembrana sudah menuju kearah kebijakan pemerintah pusat untuk menyatukan semua data baik dari tingkat desa/kelurahan, kemudian kecamatan, kabupaten, provinsi hingga ke tingkat kementerian/lembaga yang ada ditingkat pemerintah pusat," ungkapnya
Begitupula keberhasilan Jembrana dalam mengelola sampah sehingga mampu mengurangi volume sampah ke TPA menurutnya menjadi pengetahuan yang sangat berarti bagi pihaknya di Pemkot Lhokseumawe.
"Ini pembelajaran yang sangat berarti bagi kami di Lhokseumawe. Kami juga ingin belajar mekanisme pengumpulan sampah mulai tingkat paling dasar yaitu keluarga, RT, desa hingga tingkat pembuangan akhir. Kami melihat, hampir semua produk sampah yang dihasilkan masyarakat bisa diolah dan dimanfaatkan,” tandasnya.