Penanganan Pandemi Covid-19, Desa Adat Diminta Tingkatkan Peran Aktif | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 22 August 2021 20:48
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune / Bendesa desa adat beserta prajuru diminta lebih meningkatkan peran aktifnya untuk bersama-sama bersinergi dengan lurah dan prebekel menjaga desa masing-masing ditengah pandemi covid-19.

balitribune.co.id | Negara - Hingga kini pandemi covid-19 masih berlangsung. Berbagai upaya pencegahan dan penanganan dampak pandemic dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak adat. Untuk mengintensifkan penanganan pandemic ini, desa adat diminta meningkatkan peran aktifnya serta bersinergi dengan pemerintah.

Pandemi covid-19 sudah mewabah 1,5 tahun lebih. Namun kasus positif covid-19 masih menunjukan trend yang meningkat dengan angka kematian yang bertambah. Selain ini pandemic covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 lalu, kini berdampak diberbagai sector kehidupan. Upaya pencegahan meluasnya covid-19 serta panangana dampak pandemic kini masih terus dilakukan. Selain oleh pemerintah, juga dilakukan oleh desa adat. Bahkan di Jembrana menjadi garda terdepan di tengah masyarakat.

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna Minggu (22/8) berharap bendesa adat dan jajarannya agar bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.  Bendesa Adat yang dikatakannya sebagai ujung tombak serta mitra kerja dari Pemerintah Kabupaten Jembrana diharapkan terus menjaga sinergitas antara Desa Adat dengan pemerintah, baik itu desa dinas, kelurahan, kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten Jembrana. Sinergitas Desa Adat dan pemerintah menurutnya penting untuk kesejahteraan masyarakat.

“Ini menjadi hal yang sangat penting, sinergitas harus terus terjalin dengan baik, karena bagaimanapun juga muara dari tata kelola pemerintahan kita adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat kita ,” ucapnya. Bendesa desa adat beserta prajuru untuk lebih meningkatkan peran aktifnya untuk bersama-sama bersinergi dengan lurah, dan prebekel ikut menjaga desa masing-masing ditengah pandemic covid-19, khususnya dalam penerapan PPKM ini. Seperti penanganan warga yang terpapar covid-19.

Dikatakannya jika diketemukan warganya yang terpapar covid-19 dan sedang menjalani Isoman (Isolasi Mandiri) segera dilaporkan kepada satgas Covid-19 agar segara di pindahkan ke lokasi Isoter (Isolasi Terpusat). Langkah tersebut menurutnya sangat penting. Selain agar warga tersebut mendapatkan penanganan yang lebih baik, juga menurutnya sebagai langkah menghindari terbentuknya cluster-cluster di keluarga sehingga angka terkonfirmasi di Kabupaten Jembrana bisa ditekan seminim-minimnya.

Prajuru adat juga diharapkan bisa menjadi contoh di masyarakat. “Saya selalu mengajak prajuru adat, maupun perangkat desa agar bersama sama untuk menjadi contoh dalam menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat sehari-hari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, tentu menjadi kendala. Kalau kita tidak bersama-sama tentu sulit. Pengawasan penanganan Covid agar terus dilakukan dengan menjalin sinergi dengan semua pihak,” paparnya.

Pihaknya juga mengharapkan seluruh krama adat kompak dan bahu membahu dalam penanganan covid-19. Selain tetap disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, seluruh komponen juga diharapkan meningkatkan sradha dan bhakti, "Saat ini kita sedang berjuang melawan Covid-19. Untuk itu kami mengajak semua krama umat umtuk selalu eling (ingat) serta mematuhi prokes. Selain itu, mari kita semua tetap ngeresti bhakti kehadapan Ida Hyang Bethara melalui pujawali ini,” tandasnya.