Denpasar, Bali Tribune
Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Denpasar terus menggeber upaya memerangi peredaran narkoba di kalangan generasi muda. Jumat (6/5), misalnya, di sepanjang Jalan Kamboja ribuan pelajar menghadiri sosialisasi bahaya penggunaan narkoba dari BNN sekaligus merayakan hari pendidikan nasional.
“Acara sosialisasi kali ini memang sengaja kami kemas dalam bentuk hiburan, tujuannya agar para pelajar selain mendapat hiburan juga lebih mudah bagi kami dalam menyampaikan pesan bahaya narkoba,” terang, Kepala BNN Kota Denpasar, AKBP I Wayan Gede Suwahyu, SH,MH.
Ia menganggap, dengan pola pendekatan secara adat budaya niscaya peredaran narkoba minimal bisa dicegah, pasalnya di Bali benteng terakhir memang adanya dilingkungan adat, sedangkan budaya cara dalam menyampaikan pesan.
“Kami meminta pada bendesa adat yang ada untuk menetapkan aturan tentang bahaya narkoba dalam awig awig banjar,” katanya memberikan solusi. Lebih lanjut, ia juga mengatakan, saat ini Timnya sudah masuk ke desa ataupun banjar banjar yang ada di wilayah kota Denpasar.
“Kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda agar tidak terjebak dalam penyalahgunaan narkoba,” tuturnya lagi. Ia berharap peran serta semua pihak terlibat memerangi narkoba.
“Kita gandeng semua pihak Perangi narkoba, mulai dari lingkungan rumah, banjar, desa, hingga dunia pendidikan,” ucapnya. Ia menegaskan, saat ini penyebaran narkoba layaknya seperti virus yang mampu merasuk kesemua kalangan.
Bahkan, ancaman narkoba tidak mengenal usia, apalagi di kalangan remaja tentu sangat rawan. “Mereka bukan saja disasar sebagai pemakai, ataupun kurir, namun bisa jadi pengedar,” tandasnya. Peranan keluarga dan desa adat sangat penting dalam melindungi generasi muda dari bahaya laten narkotika.
Untuk itu, pihaknya telah menggandeng beberapa bendesa yang ada di Kota Denpasar. “Perang terhadap narkoba bisa dilakukan dengan membuat perarem banjar atau desa. Semoga kita bisa melindungi generasi muda kita,yang merupakan masa depan bangsa,” tutupnya.