Penghuni Asrama Polres Bangli Jadi Korban Gigitan Anjing Liar | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 13 February 2023 15:27
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune / DIGIGIT - Korban DS setelah dapat penanganan medis pasca-digigit anjing liar.

balitribune.co.id | Bangli - Nasib apes dialami DS (6) anak anggota Polri yang tinggal di Asrama Polres Bangli. Bocah kelas 2 SD ini jadi korban gigitan anjing liar yang berkeliaran di komplek asrama pada Sabtu (11/2) sekitar pukul 10.00 wita. Korban yang mengalami luka cukup serius pada bagian bawah mata sebelah kiri langsung dilarikan ke RS Bangli. Karena luka yang cukup lebar wajah korban dapat 8 jaritan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Sudarma saat dikonfirmasi membenarkan kejadian yang menimpa salah satu anak anggota Polres Bangli. “Korban sudah mendapat penanganan sesuai protap,” ujarnya, Senin (13/2).

Melihat kondisi luka  memang berada pada daerah resiko tinggi, sehingga korban  segera diberikan Serum Anti Rabies (SAR). Untuk mendapatkan SAR, harus didatangkan dari provinsi. ”Stok SAR ada di Dinas Kesehatan Provinsi, korban sudah dapat SAR,” jelasnya.

Kepastian apakah anjing liar yang gigit korban rabies atau tidak, belum dapat dipastikan karena setelah menggigit korban anjing  berwarna hitam tersebut kabur.

Terpisah Kepala Sub Kordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) BanglI, I Made Armana mengatakan setelah mendapat laporan terjadinya bocah digigit anjing liar di areal asrama Polres Bangli, tim dari Dinas PKP turun ke lokasi. Dari hasil penelusuran belum ditemukan anjing yang menggigit korban. "Memastikan apakah anjing yang gigit korban terpapar rabies anjing tersebut harus dieliminasi dan diambil sampel otak untuk diteliti, namun  anjing  yang gigit korban tidak ditemukan karena sehabis menggigit langsung kabur,” ungkapnya.

Kata  Made Armana,  korban sudah mendapat penanganan medis dan telah mendapat SAR.  Disinggung jumlah kasus anjing positif rabies dari Januari hingga memasuki pertengan bulan Februari, kata Made Armana sebanyak 7 kasus. Menekan laju kasus rabies tidak hanya lewat vaksinasi, namun dibutuhkan  peran serta masyarakat yakni dalam memelihara anjing agar dirawat dengan baik. ”Memelihara anjing jangan diliarkan dan lakukan vaksinasi secara berkala ,” ujarnya.