Denpasar, Bali Tribune
Partai Golkar Kabupaten Buleleng telah memulai penjaringan bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati Buleleng yang ditandai dengan pembukaan pendaftaran oleh Tim Pilkada, pekan lalu. Sayangnya, penjaringan yang dilakukan oleh partai berlambang pohon beringin itu justru sepi peminat. Sebab, sejak dibuka, belum satupun figur yang mendaftarkan diri.
Hal ini dibenarkan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buleleng Nyoman Sugawa Korry, saat dikonfirmasi usai Sidang Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Provinsi Bali, Kamis (28/4). Hanya saja ia menolak jika penjaringan oleh partai yang dipimpinnya disebut sepi peminat. Ia berkilah, belum adanya figur yang mendaftar lebih disebabkan adanya kesepakatan bersama antara koalisi partai politik (parpol).
“Jadi bukan sepi peminat, melainkan itu sesuai kesepakatan dalam rapat koordinasi koalisi parpol,” ujar Sugawa Korry, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali.
Ia menambahkan, dalam kesepakatan koalisi lintas parpol, semua bakal calon diberikan peluang untuk mendaftar lintas partai. “Kalau dulu, sudah mendaftar di Golkar, di Golkar saja. Sekarang, boleh daftar di partai lain juga,” jelasnya.
Tentang kabar bimbangnya Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali Ketut Rochineng, untuk maju lewat koalisi lintas partai pada Pilkada Buleleng nanti, Sugawa Korry tak mau menjawabnya secara tegas. Ia hanya membenarkan bahwa, Rochineng pun belum mendaftar di Partai Golkar.
Namun demikian, ia menyatakan bahwa masa pendaftaran masih cukup lama. “Pendaftaran dan penjaringan masih cukup lama. Saat ini kami juga sedang menggodok draf Memorandum of Understanding (MoU) bersama partai koalisi. Akan tetapi dari hasil komunikasi dengan Pak Rochineng, beliau tetap menyatakan untuk maju di Pilkada 2017,” tandas Sugawa Korry.
Ia juga menepis spekulasi bahwa Rochineng baru bersedia bertarung apabila skenario head to head berjalan di Pilkada Buleleng. “Kita sedang menuju ke sana. Dan kita yakin skenario itu akan terwujud,” pungkasnya.