Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Penularan Rabies Masih Mengkhawatirkan, Pemilik dan HPR di Zona Merah Ditracing

HPR
AMBIL SAMPEL - Selain melakukan pendataan HPR, petugas saat tracing juga mengambil sampel darah HPR untuk pengecekan titer anti body.

BALI TRIBUNE - Hingga kini rabies masih menjadi zoonosis yang penularannya mengkhawatirkan. Sejumlah desa di Jembrana sebelumnya telah masuk sebagai zona merah penularan rabies pada tahun 2017. Hingga kini penanggulangan rabies di daerah zona merah tersebut masih menjadi prioritas instansi terkait. Bahkan kasus rabies yang terjadi di daerah zona merah tersebut mulai tahun ini ditelusuri kembali.

Kasi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit pada Bidang Kesehatan Hewan dan Kesahatan Masyarakat Veteriner (Keswankesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana drh. I Wayan Widarsa dikonfirmasi, Senin (26/2), menyatakan tracing (penelusuran) tersebut dilakukan terhadap kasus rabies positif tahun 2017.

Berdasarkan catatan kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) positif tahun 2017 tersebut diakuinya ada 8 desa di 4 kecamatan masuk dalam zona merah  yang kini menjadi sasaran traching dari Balai Besar Veteriner (BB Vet) Denpasar. Desa tersebut masing-masing Desa Batuagung di Kecamatan Jembrana, Desa Tukadaya dan Desa warnasari di Kecamatan Melaya, Desa Penyaringan dan yeh Sumbul di Kecamatan Mendoyo serta Desa Asahduren, Gumbrih dan panghyangan di kecamatan Pekutatan.

Penelusuran tersebut dilakukan dengan wawancara dengan pemilik HPR diwilayah kasus gigitan positif dengan mencari sedikitnya 10 sample, untuk mencari tahu sejarah dan perjalanan kasus rabies positif serta penelusuran asal muasal HPR di wilayah zona merah. “Petugas sudah sudah turun tracing pada Rabu (21/2) sampai Kamis (22/2) dengan menyebar kuisioner diseluruh desa yang masuk dalam zona merah gigitan HPR positif itu. Kami juga minta informasi mobilitas HPR diderah beresiko tersebut, apakah ada yang berasal dari wilayah sekitar zona merah lainnya, apakah ada yang keluar dari zona merah dan kemana dibawa, termasuk faktor penularan rabies yang telah terjadi sebelumnya apakah karena kontak dari HPR lain atau dibawa dari wilayah beresiko yang lainnya,” jelasnya.

Selain sampling kuisioner pemilik HPR itu, juga dilakukan pengambilan sampel darah HPR khususnya anjing untuk diketahui titer anti bodynya karena menurutnya apabila titer anti bodynya rendah maka peluang HPR itu untuk menerima dan menularkan rabies sangat besar. “Tracing ini juga upaya pencegahan dan pendataan sehingga ada data HPr valid termasuk sejarah vaksinasinya,” ungkapnya.

Apabila diketahu hasil vaksinasi sebelumnya didaerah beresiko tersebut masih rendah maka akan dilakukan vaksinasi kembali secara intensif. “Kalau hasil vaksinasi itu hasilnya rendah seperti ada hewan belum pernah divaksin atau ada hewan baru diwilayah beresiko maka akan diprioritaskan,” paparnya.

Pihaknya mengaku pernah ada kasus rabies positif yang terjadi kembali pada wilayah zona merah beberapa tahun lalu, namun menurutnya peluangnya kecil karena sudah dilakukan upaya menekan penularan melalui vaksinasi dan eliminasi termasuk juga penyadaran kepada pemilik HPR untuk selalu memproteksi peliharaannya. Pada awal tahun 2018 ini saja pihaknya sudah mengirim 14 sampel otak anjing yang sempat menggigit masing-masing 7 sampel di bulan Januari dan 7 sample di bulan Februari ini. Bahkan salah satu sampel itu diambil dari wilayah zona merah Sari Kuning. “Dari hasil uji lab BB Vet Denpasar semua sample yang kami kirimkan itu semuanya negatif termasuk yang di Sarikuning,” jelasnya.

Sample yang telah dikirimkan itu menurutnya diambil setelah terjadinya kasus gigitan HPR yang terjadi diwilayah-wilayah yang beresiko maupun pada gigitan pada bagian tubuh yang beresiko. “Asal samplenya memang menyebar sesuai lokasi pelapor tetapi merata hampir di semua kecamatan. Begitu ada gigitan beresiko tinggi baik itu tempat maupun lokasi gigitannya, langsung diambil sample otaknya karena hasil uji lab berhubungan dengan penentuan pemberian Vaksin Anti rabies (VAR) kepada korban gigitan. Kalau hasilnya positif jelas korban gigitan diberikan VAR difasilitas kesehatan. Tapi sampai saat ini semuanya hasilnya negatif,” tandasnya.

wartawan
Putu Agus Mahendra
Category

Dibangun SPAM, Pancuran Telaga Mas Bitera tak Ngucur

balitribune.co.id | Gianyar - Sumber air yang melimpah dan disucikan serta digunakan sehari-hari oleh warga Kelurahan Bitera, dimodernisasi dengan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Namun sayang, proyek senilai Rp97,3 juta dari APBD Gianyar 2025 ini justru tidak sesuai harapan. Ironisnya, warga kesulitan memanfaatkan air tersebut, karena air di pancuran  baru tidak mengucur.

Baca Selengkapnya icon click

Semester I 2025, Gianyar Tambah 136 Kasus Baru HIV

balitribune.co.id | Gianyar - Meski tidak se-phobia stigma lama, kasus positif HIV  nyatanya terus membengkak. Di Gianyar, dalam enam bulan pertama di tahun 2025 malah bertambah signifikan yakni mencapai 136 kasus baru. Angka ini pun hanya didapat lantaran hasil test HIV yang terdata di Dinas Kesehatan Gianyar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

21 Hari PascaBanjir Bandang, 25 Rumah di Tengading Masih Terendam Banjir

balitribune.co.id | Amlapura - Memasuki hari ke 21 pasca banjir bandang di Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem pada 10 dan 12 September 2025, saat ini sebanyak 25 rumah warga di wilayah Banjar Dinas Tengading masih terendam banjir. Kendati demikian, genangan banjir sudah berangsur surut dari sebelumnya setinggi lutut hingga dada orang dewasa, saat ini genangan banjir sudah setinggi 40 hingga 70 Centimeter. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Polisi Berpangkat Aiptu Jambret Pedagang di Pancasari

balitribune.co.id | Tabanan - Seorang polisi berinisial IWS (51), nekat menjambret perhiasan pedagang di Banjar Giri Loka, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Selasa (30/9/2025). Aksi IWS yang dilakukan di siang hari itu, bahkan disertai dengan kekerasan terhadap korbannya bernama Kadek Suartini (50). 

Baca Selengkapnya icon click

BRI Region 17/Denpasar Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

balitribune.co.id | Denpasar - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Region 17/Denpasar menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang berlangsung secara khidmat di Aula Kantor BRI Region 17/Denpasar, Rabu (1/10).

Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Regional CEO BRI Region 17/Denpasar, Hery Noercahya, dan diikuti Insan BRILiaN  di wilayah kerja Region 17, Regional Audit Office dan Branch Office se-Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.