Penurunan 'Extra Flight' 254%, Ngurah Rai Tetap Siagakan Posko Terpadu Angkutan Lebaran | Bali Tribune
Bali Tribune, Selasa 03 Desember 2024
Diposting : 29 May 2019 15:13
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ Terminal Bandara Ngurah Rai
balitribune.co.id | Kuta -  Bertepatan momen libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H diperkirakan pergerakan pesawat udara dan penumpang di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan berangsur mengalami peningkatan, terutama menjelang dan setelah hari keagamaan umat Muslim ini. 
 
Guna mengantisipasi lonjakan arus pergerakan pesawat udara serta penumpang yang keluar masuk Bali selama periode tersebut, PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai secara resmi membuka Posko Angkutan Terpadu Lebaran 2019, setelah dilakukan apel pembukaan Posko Terpadu Angkutan Lebaran, Selasa (28/05) di area kedatangan domestik bandara setempat. 
 
Posko yang akan beroperasi selama 24 jam akan beroperasi selama rentang waktu 16 hari, terhitung mulai 29 Mei hingga 13 Juni 2019, dengan diawaki oleh personel dari sejumlah institusi, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero), Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Kantor Kesehatan Pelabuhan, TNI Angkatan Udara Pangkalan Udara Ngurah Rai, Kepolisian Sektor Kawasan Udara Ngurah Rai, Badan SAR Nasional (Basarnas), Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai, serta Unit K9 dari Kepolisian Daerah Bali. 
 
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Haruman Sulaksono mengatakan, Posko Angkutan Lebaran secara rutin dioperasikan untuk mendukung dan mengantisipasi tingginya tingkat pergerakan pesawat udara dan lonjakan penumpang pada periode libur Hari Raya Idul Fitri, serta untuk mengantisipasi hal-hal yang bersifat irregular. "Sehingga dapat diantisipasi secara cepat," ucapnya. 
 
Kata dia, melihat data di tahun-tahun sebelumnya, menghabiskan masa libur Lebaran di Bali bagi penumpang domestik masih merupakan hal yang populer. "Sementara bagi penumpang  dari mancanegara, Bali masih tetap populer sebagai destinasi wisata, mengingat di bulan Juni ini sudah mulai memasuki summer season di belahan bumi bagian barat,” jelas Haruman. 
 
Disampaikannya, jumlah pergerakan pesawat dan penumpang yang lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasanya, mengharuskan pihak pengelola untuk lebih siap dalam memberikan pelayanan kepada penumpang. "Selain itu, penempatan personel selama 24 jam selama pelaksanaan posko juga untuk memastikan kondisi keamanan dan keselamatan penerbangan tetap terjaga,” katanya. 
 
Selama operasional posko, personel akan disiapsiagakan untuk mengawaki Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2019, yang akan dibagi menjadi 3 shift, yaitu pagi, siang, dan malam. Dalam setiap shift, sebanyak 39 personel lintas institusi komunitas bandar udara siap sedia dalam memastikan pelayanan terbaik bagi para penumpang.
 
“Selama pelaksanaan posko, sebanyak 1.648 personel gabungan yang berasal dari berbagai institusi anggota komunitas bandar udara akan disiagakan untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan, serta kelancaran arus pergerakan penumpang di dalam areal bandar udara,” sebut Haruman.
 
Dari data yang dihimpun hingga H-1 operasional posko, terdapat dua maskapai yang telah mengajukan permohonan penerbangan tambahan atau extra flight, yaitu Batik Air dan AirAsia. Dari dua maskapai tersebut, total permohonan extra flight adalah sejumlah 216 penerbangan, dengan rincian AirAsia mengajukan 84 permohonan, serta Batik Air dengan 132 permohonan. Jika dibandingkan dengan jumlah permohonan di tahun lalu, di mana terdapat 765 permohonan extra flight, terdapat penurunan jumlah permohonan extra flight hingga 254%.
 
"Prediksi kami, puncak arus pergerakan menjelang Lebaran akan terjadi pada H-2 Lebaran, dengan jumlah 471 pergerakan pesawat udara dan 76.974 penumpang terangkut. Sedangkan untuk puncak arus pergerakan pasca Lebaran akan jatuh pada H+3 Lebaran, di mana akan terdapat 471 pergerakan pesawat dan 84.385 penumpang yang akan kami layani,” bebernya.