Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Penyuluh Bahasa Bali di Bangli Masih Kurang

penyuluh
PENYULUH - Salah satu kegiatan tenaga penyuluh bahasa Bali di Bangli.

BALI TRIBUNE - Seperti yang terjadi di daerah lainnya, tenaga penyuluh di Kabupaten Bangli jumlahnya masih kurang daripada kebutuhan. Fenomena ini mengakibatkan beberapa desa di Bangli tidak terlayani penyuluh bahasa Bali. Dari  jumlah 68 desa dan 4 kelurahan, sementara jumlah tenaga penyuluh hanya 55 orang. Di tengah kekurangan tenaga penyuluh, justru beberapa tenaga penyuluh yang sudah diikat kontrak mengundurkan diri.

Hal ini diungkapkan koordinator penyuluh Bahasa Bali di Kabupaten Bangli Ni Ketut Sudiartini, Rabu (10/1). Ketut Sudiartini mengatakan ada beberapa desa yang masih kosong tenaga penyuluh, untuk di Kecamatan Bangli yang masih kosong di Desa Landih, Kecamatan Susut ada Desa Abuan, Kecamatan Tembuku ada Desa Yangapi, Kecamatan Kintamani ada Desa Bayung Cerik, Desa Banua. "Tenaga penyuluh dibagi dan ditempatkan di desa-desa,  untuk desa yang belumk mendapatkan tenaga penyuluh bahasa  terbanyak di kecamatan Kintamani,” jelasnya. 

Dari total jumlah penyuluh 55 orang, telah mengundurkan diri sebanyak  2 orang yang bertugas di Desa Kayubihi dan Desa Pengejaran. "Bertambah lagi desa yang kosong tenaga penyuluh. Direncanakan tahun ini kembali ada rekrutmen tenaga penyuluh Bahasa Bali, namun kami sendiri belum tahu kapan pelaksanaanya," jelasnya seraya mengatakan Penyuluh Bahasa Bali yang sebelum bernaung di Dinas Kebudayaan dan untuk tahun ini bernaung di Dinas Pendidikan. Penyuluh Bahasa Bali menggunakan sistem kontrak, yang setiap tahun ada perpanjangan kontrak.

Disinggung terkait yang mengundurkan diri Sudrastini mengatakan pengajuan pengunduran diri bisa dilakukan pada akhir kontrak. Dikatakan yang mengundurkan diri atau tidak melanjutkan kontrak karena mendapatkan pekerjaan lain. "Tahun sebelumnya beberapa mengundurkan diri karena diterima sebagai guru tidak tetap (GTT)," ujarnya. 

Tenaga penyuluh Bahasa Bali, didominasi tenaga asal Bangli, beberapa ditempatkan langsung di desa asal. Ada tiga tenaga penyuluh asal Karangasem yang kini bertugas di Desa Sukawana, Desa Bayung Gede dan Desa Selulung. Sudrastini menambahkan kegiatan penyuluh Bahasa Bali kegiatan kesenian, pendidikan yang menyasar kelompok belajar remaja, kegiatan konservasi lontar. "Kegiatan kesenianan seperti pesantian, kemudian konservasi lontar melakukan pendataan lontar yang ada di masyarakat," ujarnya.

Lanjut Sudiartinia  tim penyuluh belum memiliki sekretariat, untuk sementara kegiatan rapat atau pertemuan lainya tim penyuluh Bahasa Bali di Kabupaten Bangli meminjam ruang di sekretariat PHDI Bangli di lingkungan Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Bangli. "Memang diseluruh kabupaten tenaga penyuluh bahasa bali belum memilki kantor sekertariat, ketiak melakukan pertemuan terpaksa meminjam tepat, mudah-mudahan  kedepan ada secretariat,” harapanya.

wartawan
Agung Samudra
Category

Penenun Berusia Lanjut di Sidemen, Mengukir Keindahan Endek dan Songket

balitribune.co.id | Amlapura - Kecamatan Sidemen sejak dulu dikenal sebagai daerah sentra tenun Endek dan Songket di Kabupaten Karangasem. Jika berkunjung dan berwisata ke sejumlah DTW di Kecamatan Sidemen, maka sayup wisatawan akan mendengar derak dan hentakan alat tenun tradisional yang berasal dari beberapa sentra tenun yang ada di dekat sejumlah objek wisata alam di daerah ini.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kementerian Perindustrian Dukung Bali Fashion Network® 2026: Sinergi Pemerintah dan Industri Kreatif untuk Masa Depan Fashion di Bali

balitribune.co.id | Mangupura - Menjelang penyelenggaraan Bali Fashion Network® (BFN) 2026 pada 18 Oktober mendatang di International Conference Center (ICC) Bali, dukungan terhadap industri fashion berkelanjutan semakin menguat.

Baca Selengkapnya icon click

Menuju Harmonisasi, Masyarakat Adat Ungasan Minta Akses Jalan di Belakang GWK Tetap Dibuka untuk Warga

balitribune.co.id | Mangupura - Polemik pagar beton pembatas di kawasan Banjar Giri Dharma, Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kembali bergulir. Pagar yang berdiri di sekitar kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) itu dinilai menutup akses jalan warga menuju permukiman dan sekolah. Menyikapi hal tersebut, masyarakat adat menggelar pertemuan di Pura Dalem Desa Adat Ungasan, Sabtu (12/10) sore.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.