Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Penyuluh Bahasa Bali di Karangasem Lakukan Konservasi Lontar

Bali Tribune/KONSERVASI - Petugas penyuluh Bahasa Bali tengah melakukan konservasi lontar di Kecamatan Abang, Karangasem.


balitribune.co.id | Amlapura - Sebagai upaya pelestarian sejarah, adat, tradisi dan budaya bali, termasuk berbagai teknik pengobatan atau usadha dan tata cara pelaksanaan upacara keagamaan dalam adat Hindu Bali yang tertulis dalam lontar kuno, petugas penyuluh Bahasa Bali di wilayah Kecamatan Abang melakukan kegiatan konservasi lontar yang merupakan warisan leluhur Bali.
 
Koordinator Penyuluh Bahasa Bali wilayah Kecamatan Abang I Komang Suita kepada wartawan Senin (21/6/2021) menyampaikan, dalam lontar yang masih dimiliki oleh masyarakat di Kabupaten Karangasem, banyak berisi berbagai pengetahuan mulai dari ilmu astronomi, kekawin, tetembangan wargasari, usada hingga karya-karya tulisan lontar lainnya.
 
“Sebagai penyuluh Bahasa Bali, konservasi lontar memang merupakan kegiatan pokok kami selaku penyuluh. Dalam konservasi ini kita mendata warga yang memiliki lontar-lontar lawas untuk diberikan perawatan,” ucapnya. 
 
Disampaikannya, hingga saat ini kebanyakan warga yang masih memiliki warisan lontar, hanya mendiamkannya saja, sehingga jika cara dan tempat penyimpanannya tidak tepat, bisa saja cepat rusak dan aksaranya tidak bisa terbaca dan dipelajari.  Namun ada juga masyarakat yang peduli dan tertarik untuk kembali mempelajari sambil mengkaji lontar warisan leluhur yang mereka miliki.
 
"Nah kebetulan saat ini kami petugas penyuluh Bahasa Bali tengah melakukan kegiatan konservasi lontar milik salah satu warga yakni I Komang Dika di wilayah Banjar Dinas Bias, Desa Ababi Kecamatan Abang, Karangasem," sebutnya, sembari menyampaikan dalam kegiatan konservasi ini pihaknya hanya bertugas mendata jumlah serta jenis lontar yang dimiliki.
 
Sedangkan untuk perawatan dilakukan dengan cara  membersihkan lontar-lontar tersebut menggunakan obat dan peralatan khusus yang dimiliki. Karena kadang lontar cepat lapuk terlebih lagi jika ditaruh di tempat yang lembab, lontar akan cepat dimakan rayap sehingga nyaris rusak. Sementara dalam kegiatan konservasi kali ini pihaknya berhasil mengidentifikasi 36 takep dengan jenis dan beragam judul lontar beragam," bebernya.
 
Ditambahkannya, dalam setahun ini, pihaknya telah melakukan kegiatan konservasi lebih dari lima kali di tempat yang berbeda. Sementara kendala yang dihadapi selama ini diantaranya kurang kerterbukaan dari pemilik lontar itu sendiri. 
 
“Karena kadang ketika kami melakukan pendekatan untuk konservasi warga masih ragu memberikan lontar miliknya untuk dikonservasi,” ujarnya.
 
Namun selaku petugas penyuluh Bahasa Bali, pihaknya harus bisa meyakinkan masyarakat utamanya pemilik lontar tentang pentingnya melakukan konservasi lontar, sebagai upaya mepertahankan warisan leluhur yang nilainya tidak terhingga. 
wartawan
AGS
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

SOM-20, Momentum Memperkuat  Konservasi Laut dan Ketahanan Kawasan Terhadap Perubahan Iklim

balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.