Perang Psikologi di Pilkada Badung, Sugawa Korry Singgung "Tradisi 21" | Bali Tribune
Diposting : 26 July 2020 19:05
San Edison - Bali Tribune
Bali Tribune / PENGURUS - Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr I Nyoman Sugawa Korry bersama pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Badung usai Musda.

balitribune.co.id | DenpasarDinamika politik jelang Pilkada Badung 2020, menarik untuk disimak. Pasalnya, petahana Giri Prasta dan Ketut Suiasa yang semula diprediksi akan melawan kotak kosong, belakangan justru akan menghadapi lawan sepadan.

Hal tersebut menyusul keputusan Partai Golkar bersama koalisi, yang mengusung duet I Gusti Ngurah Agung Diatmika dan Wayan Muntra sebagai calon bupati dan wakil bupati Badung. Duet notaris ini diyakini mampu merontokkan dominasi petahana yang diusung di bumi bergelimang Dolar.

Tak sekadar memunculkan paket Agung Diatmika - Muntra, Partai Golkar bahkan sudah mulai memainkan perang psikologi jelang Pilkada Badung. Setidaknya, hal tersebut terekam dari pernyataan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr I Nyoman Sugawa Korry dalam sambutannya pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kabupaten Badung, di Kuta, Sabtu (25/7).

Meski disampaikan dengan gaya berkelakar, namun lontaran ringan Sugawa Korry di hadapan pimpinan partai politik yang turut hadir termasuk Putu Parwata, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung, cukup mengganggu psikologi lawan. Pasalnya, Sugawa Korry justru mengklaim bahwa Pilkada Badung memiliki "tradisi 21".

Sembari memperkenalkan pasangan Diatmika dan Muntra, Sugawa Korry lalu menjelaskan soal tradisi yang disebutnya sebagai rumus niskala itu. Ia juga menyinggung soal kepemimpinan Giri Prasta yang akan berakhir dan kembali bertarung untuk mempertahankan kursi bupati Badung.

"Bupati Badung I Dewa Gede Oka menjabat dua periode, dilanjutkan Pande Made Latra satu periode. Lalu I Gusti Bagus Alit Putra dua periode, disambung Anak Agung Oka Ratmadi satu periode. AA Gde Agung juga mulus dua periode, dan kini petahana Giri Prasta menjelang berakhir satu periode," ucapnya.

Nah, pertanyaannya, apakah sekarang ini (Giri Prasta) satu periode saja? Semua bergantung pituduh (petunjuk) Widhi dan semangat para kader di Badung,” imbuh Sugawa Korry, yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali.

"Perang dengan peluru kelakar" juga dilontarkan Plt Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Badung I Wayan Suyasa, dalam sambutannya. Di hadapan Putu Parwata dan petinggi partai politik lainnya, Suyasa mengajak seluruh kader di Badung bersatu membesarkan Golkar. Khusus dalam menghadapi Pilkada Badung, Suyasa mengajak kadernya untuk berjuang bersama memenangkan pasangan Agung Diatmika - Muntra.

“Supaya PDIP tidak single fighter (berkuasa sendiri) di Badung. Ampura (maaf) Pak Parwata, kami ini sama-sama tertindas,” ujar Suyasa yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Badung, sembari menggoda Putu Parwata yang tak lain adalah Ketua DPRD Kabupaten Badung.

Kelakar Suyasa ini disambut gelak tawa ratusan kader Golkar yang hadir. Bahkan Putu Parwata pun larut dalam suasana ini, dan menimpali guyonan koleganya itu dengan pekik perjuangan PDIP, "Merdeka!".

Sementara itu dalam Musda kali ini, Suyasa yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Badung terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Badung periode 2020-2025. Suyasa sebelumnya dipercaya sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Badung menggantikan Wayan Muntra, saat konflik internal melanda 'beringin' beberapa bulan lalu.