Perangi Plastik, Puluhan Komunitas Lingkungan Rapatkan Barisan | Bali Tribune
Diposting : 18 January 2020 01:08
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ FGD - Perwakilan komunitas melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) di Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Jumat (17/1).
balitribune.co.id | Gianyar - Sampah Plastik adalah musuh bersam yang harus diperangi oleh seluruh komponen. Karena itupula, sedikitnya 24 komunitas pecina atau bersih lingkungan merapatkan barisan dengan bergabung dalam Forum Komunikasi Penggiat Lingkungan Hidup (FKPLH) Bali. Mengawali langkahnya, perwakilan komunitas melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) di Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Jumat (17/1). 
 
Kegiatan ini mendapat perhatian serius anggota DPRD RI Dapil Bali I Nyoman Parta dan mengharapkan adanya upaya percontohan. I Nyoman Parta, mengajak semua pihak dan membangun percontohan terkait pengelolaan sampah yang lengkap sarana dan prasarana. Dari peserta juga banyak diharapkan untuk memberikan masukan di masing-masing wilayah, mulai dari permasalahan hingga jalan keluarnya. Bahkan kedepan forum itu akan membuat buletin atau digital, untuk share dan menyebar luaskan kegiatan forum melalui foto dan video. “Bisa saja pemakaian kantong plastik dapat disamakan dengan rokok yang mengenakan cukai," tegasnya.
 
Kolaborasi mewujudkan kebersihan Bali yang ramah lingkungan dan berkelanjutan ini dirancang khusus untuk membahas isu lingkungan dengan pendekatan yang lebih strategis. Ia mengajak semua pihak membangun percontohan terkait pengelolaan sampah yang lengkap sarana prasarana.
 
Perintis FKPLH Bali, I Ketut Suarnaya menjelaskan forum ini terbentuk atas inisiatif Anggota DPR RI Dapil Bali Nyoman Parta. Mengumpulkan orang-orang maupun komunitas yang punya dedikasi serta komitmen pada isu lingkungan. Diharapkan, forum ini harus mampu berbuat lebih. Menyatukan visi misi masing-masing komunitas dalam satu wadah. “Target kami, minimal 5 tahun lagi Bali harus bersih," jelasnya.
 
Diyakini melalui FKPLH Bali ini setiap desa di Bali bisa digarap secara keroyokan oleh 24 komunitas lingkungan hidup dalam hal pengelolaan sampah dengan bersama pasti bisa, dengan melakukan edukasi pengurangan pemakaian sampah plastik. Demikian juga mengubah pola pikir konsumtif dengan mengurangi kemasan plastik.