Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Perpu dan Pinsar Akhiri Polemik Daging Ayam Dengan Kesepakatan

Bali Tribune/ I Wayan Mardiana
Bali Tribune | Denpasar - Dengan adanya pertemuan antar asosiasi pemasok daging ayam di Bali antara Persatuan Rumah Potong Unggas (Perpu) Bali dengan Pinsar Boiler Bali (PBB) yang berlangsung di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Bali, Rabu (19/6) kemarin, diharapkan tidak ada lagi saling tuding siapa yang bertanggung jawab atas fluktuasi harga pun kelangkaan ketersediaan daging ayam di Bali. Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Peternakan Bali, I Wayan Mardiana di Denpasar, Kamis (20/6). Dalam pertemuan tersebut asosiasi bersepakat untuk bersama-sama melaksanakan tata kelola yang selama ini dianggap karut marut dalam sebuah kesepakatan bersama. "Jadi seperti Asosiasi Perkumpulan Rumah Potong Unggas (Perpu) Bali minta diberikan kesempatan dalam kurun waktu dua minggu untuk menghabiskan sisa stok yang ada dan tidak akan lagi mendatangkan ayam dari luar Bali," katanya. 
 
Dalam pertemuan tersebut dikatakan Mardiana, secara berkala asosiasi akan melakukan pertemuan, tujuannya untuk mengevaluasi kondisi yang ada. "Artinya mereka juga akan menyikapi persoalan harga antara peternak dengan pemotong, pemotong dengan suplier, juga terkait pasokan yang akan selalu ditinjau," ucapnya.
 
Apa yang disampaikan Kadis bukan tanpa sebab, pasalnya persoalan pasokan dan harga daging ayam di Bali selalu jadi polemik. Akibatnya, saling tuding siapa yang bertanggung jawab pun terjadi, baik itu antara asosiasi dengan asosiasi, asosiasi dengan instansi bahkan antar instansi yang berujung dirugikannya konsumen.
 
Dari data yang disodorkan Dinas peternakan Bali untuk kebutuhan dan ketersediaan pangan di Provinsi Bali menunjukkan, kebutuhan daging ayam per bulan per rata-rata mencapai total 6.720.000kg sedangkan ayam hidup rata-rata 200 ribu ekor. Diakui kadis, belakangan ini memang daging ayam membanjiri pasaran akibat over produksi dari perusahaan-perusahaan besar di Jawa dan juga kenapa banyak pemasok yang mengambil dari jawa, karena harganya lebih murah dari Bali. Akibatnya Bali banjir daging ayam tapi harga tetap tinggi. "Perlu kedepannya kita punya lembaga independen yang khusus menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) di Bali agar kita bisa tentukan harga sebenarnya harus berapa," sebut Mardiana serius menyikapi harga yang kerap fluktuatif. Seperti diketahui Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Dinas perdagangan Rp34.500 per kilo, faktanya di tingkat konsumen harga bisa melambung hingga 40 ribu per kilo bahkan lebih. 
 
Limpahan daging dari jawa yang over produksi Ketua Pinsar Boiler Bali (PBB) I Ketut Yahya Kurniadi,S.Kh yang dihubungi melalui selulernya mengatakan, serbuan ayam dari Jawa akibatkan pihaknya kewalahan membendung masuknya daging dari Jawa. Ia mengaku harga di Bali saat ini tertekan, jadi ada dua harga kisaran 13.500 per kilo untuk  2kg ke atas, ini jauh dari HPP. Sementara ayam kecil dengan berat 1,3kg atau 1,4kg dipatok 17.500. 
 
Disebutkan harga terus mengalami tekanan akibat serangan ayam dari Jawa, apalagi kondisi ini diperparah dengan adanya pemasok yang tidak memiliki persyaratan seperti yang disyaratkan Dinas Peternakan. Contohnya, seperti sidak yang dilakukan oleh Dinas Peternakan beberapa waktu lalu di Gilimanuk dengan menggandeng Kepolisian, Dishub, Satpol PP, Pinsar Bali selaku perwakilan asosiasi juga Karantina menemukan pemasok yang tidak memiliki persyaratan pemasukan daging ke Bali. 
 
Lantas pada kesempatan ini Yahya menepis anggapan pihaknya bersikap arogan pada sidak saat itu. "Kami ini asosiasi yang diminta mendampingi dinas dalam sidak tersebut, tidak ada arogansi. Justru kami menerima sikap arogansi dari oknum salah satu instansi yang bertugas disana dengan membentak-bentak, bahkan hampir "menonjok" anggota kami dan kami juga tidakmpernah memata-matai kegiatan mereka," ungkapnya sembari menjelaskan pihaknya tidak punya kapasitas untuk melakukan sidak, tapi jika diminta mendampingi, Pinsar menyatakan kesiapannya.
 
Mengantisipasi kedepannya agar lebih terkontrol, pihaknya  mengusulkan ke stakeholder untuk membuat semacam check poin di Gilimanuk untuk mengawasi pemasukan barang dari Jawa, bukan hanya daging ayam tapi produk sayur mayur juga. "Solusi kami di Bali kedepannya akan membentuk tim pemantau, monitoring untuk melakukan sidak rutin di Gilamanuk. Temen-temen di Perpu juga sepakat tidak memasukkan ayam dari Jawa tapi memotong ayam di Bali. Untuk yang belum bergabung diasosiasi akan kita ajak bersama. Tujuan dari semua ini yaitu, kalau ingin menjaga Bali, kita harus mengambil sikap meskipun tawaran lebih murah datang dari luar Bali," tutupnya.
wartawan
Arief Wibisono
Category

Menakar Sepak Terjang Pansus TRAP DPRD Bali

balitribune.co.id | Di tengah maraknya pelanggaran tata ruang dan penyalahgunaan izin pembangunan di Bali, kehadiran Panitia Khusus Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (Pansus TRAP) DPRD Provinsi Bali menjadi sorotan. Tidak hanya karena langkah-langkah tegas yang mereka ambil, tetapi juga karena keberaniannya mengungkap berbagai praktik yang selama ini cenderung “dibiarkan” atas nama investasi.

Baca Selengkapnya icon click

Wabup Diar: Tinjauan Pasar Tani untuk Pastikan Harga Pangan Lokal Terjangkau

balitribune.co.id | Bangli – Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar didampingi Ketua GOW Kab.Bangli Ny. Suciati Diar, hadir dan meninjau langsung pelaksanaan Gerakan Pasar Tani yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli pada Jumat (24/10) bertempat di halaman Gedung PLUT Kabupaten Bangli.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Berpacu dalam Sinergi, Astra Motor Bali Ajak Siswa Terapkan Gaya Hidup Decluttering

balitribune.co.id | Gianyar – Dalam semangat Sinergi Bagi Negeri, Astra Motor Bali bersama PT Astra Honda Motor (AHM) menggelar kegiatan “Berpacu Dalam Sinergi – Experience Decluttering Mission” di SMA Negeri 1 Gianyar. Kegiatan ini mengajak 70 siswa untuk mengenal dan menerapkan gaya hidup berkelanjutan melalui konsep Decluttering.

Baca Selengkapnya icon click

Pendakian ke Pucak Mangu Ditutup Sementara, Pemkab Badung Dukung Karya Sakral 10 Tahun Sekali

balitribune.co.id | Mangupura - Jalur pendakian ke Pura Pucak Mangu, Desa Adat Tinggan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, ditutup sementara mulai 21 Oktober hingga 17 November 2025. Penutupan ini dilakukan karena digelarnya karya besar 10 tahun sekali yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Badung bersama krama Desa Adat Tinggan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Antisipasi Bahaya di Jalan Raya Sejak Usia Remaja

balitribune.co.id | Gianyar – Astra Motor Bali kembali menunjukkan komitmennya dalam mengedukasi generasi muda melalui kegiatan Edukasi Safety Riding di SMAN 1 Gianyar. Sebanyak 70 siswa antusias mengikuti kegiatan yang dikemas dengan suasana fun learning bertema “Antisipasi Bahaya di Jalan Raya”pada jumat (24/10).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.