Pertemuan Gubernur Koster Dengan Mensos Tri Rismaharini, Ada Sinyal Terwujud Gelar Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe | Bali Tribune
Diposting : 28 May 2021 07:21
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/Gubernur Koster bersama Mensos Tri Rismaharini.
balitribune.co.id | Denpasar  - Gubernur Bali, Wayan Koster selangkah lagi sukses memperjuangkan gelar Pahlawan Nasional kepada Ida Dewa Agung Jambe, Raja Klungkung yang gugur dalam Perang Puputan Klungkung pada 28 April 1908 silam dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
 
Kabar gembira untuk masyarakat, dan Pemerintah Daerah Bali, hingga Puri Agung Klungkung ini akan segera bisa terwujud, setelah ada jawaban dari Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini.
 
Disela kunjungan kerjanya ke Pulau Bali, Mensos RI, Tri Rismaharini bertemu Gubernur Koster di Jayasabha dengan menegaskan bahwa berkas-berkas Ida Dewa Agung Jambe sudah masuk di Kementrian Sosial RI dan tim Kami saat ini sedang melakukan pengkajian untuk menentukan Gelar Pahlawan Nasional tersebut.
 
“Semoga tahun ini Ida Dewa Agung Jambe sudah mendapatkan gelar Pahlawan Nasional dari Pemerintah Pusat,” ujar Mensos RI, Tri Rismaharini.
 
Rismaharini memberikan sinyal akan hadirnya gelar Pahlawan Nasional kepada Ida Dewa Agung Jambe, tercatat Gubernur Bali, Wayan Koster dari awal tahun 2021 terus mendapatkan aspirasi, baik dari Pemerintah Kabupaten Klungkung, Keluarga Besar Puri Agung Klungkung, hingga lapisan masyarakat Kabupaten Klungkung agar Gubernur Bali mengkomunikasikan usulan gelar Pahlawan Nasional kepada Raja Klungkung, Ida Dewa Agung Jambe ke Pemerintah Pusat.
 
Bahkan Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta bersama Raja Klungkung sekaligus Pangelingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Semaraputra sempat hadir ke Jayasabha, Denpasar untuk menyampaikan beberapa catatan sejarah heroik Ida Dewa Agung Jambe kepada Gubernur Bali, Wayan Koster.
 
Kemudian berdasarkan catatan sejarah yang dipelajari Gubernur Koster, bahwa ia menilai Ida Dewa Agung Jambe sudah sepatutnya mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Selain merupakan tokoh sentral pejuang Perang Puputan Klungkung pada 28 April 1908 melawan agresi militer Belanda dan akhirnya gugur dalam Perang Puputan Klungkung 1908 silam.