balitribune.co.id | Mangupura - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC terus menggenjot minat investor untuk berinvestasi di sektor pariwisata di Bali maupun sekitarnya seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Pengembangan kawasan pariwisata didorong memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. ITDC pun mampu menarik investor dari sejumlah negara untuk berinvestasi di 3 kawasan pariwisata yang dikembangkan yakni kawasan Nusa Dua (Bali), Mandalika (Nusa Tenggara Barat) dan Golo Mori (Nusa Tenggara Timur).
Direktur Komersial ITDC, Troy Warokka mengungkapkan, terdapat sejumlah investor dari Negara Jepang, Jerman, Maroko yang berinvestasi di kawasan Mandalika. Hal itu disampaikannya saat melaksanakan penandatanganan LUDA dengan PT Kenza Hospitality Investments bertempat di Nusa Dua, Badung, Selasa (14/1). PT Kenza Hospitality Investment adalah sebuah perusahaan investasi asal Maroko yang akan berkolaborasi dalam pengembangan Beach House di Kawasan The Mandalika, yang sebelumnya juga telah menjalin kerja sama strategis di Lot MKC1, The Mandalika. Proyek Lot MKC1 ini kini dalam tahap akhir konstruksi dan diproyeksikan mulai beroperasi pada semester pertama tahun 2025.
Mandalika terus memperkokoh posisinya sebagai destinasi unggulan bagi investor domestik dan internasional, sekaligus menjadi magnet investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Tidak hanya Nusa Dua, Mandalika terus menjadi pilihan utama bagi investor domestik maupun internasional. Konsep Beach House ini akan menggabungkan keindahan alam, keaslian budaya lokal, kerajinan tangan, dan keramahtamahan khas Lombok dengan sasaran pasar wisatawan domestik dan internasional yang menginginkan pengalaman bersantap dan bersantai eksklusif.
"Investasi di kawasan pariwisata akan menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah tersebut," ujar Troy.
Menurut dia, tidak sedikit investor yang tertarik membangun fasilitas pariwisata di kawasan Nusa Dua, karena keterbatasan lahan investor didorong untuk berinvestasi di kawasan Mandalika dan Golo Mori. Kata dia, dengan terus mempromosikan keberadaan kawasan pariwisata Mandalika dan Golo Mori yang memiliki perpaduan keindahan alam, budaya lokal, diharapkan akan menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Sehingga menjadikannya destinasi pilihan utama bagi investor dan wisatawan.