Peserta Rapat Paripurna DPRD Bali Jalani Rapid Test | Bali Tribune
Diposting : 14 May 2020 17:28
San Edison - Bali Tribune
Bali Tribune / RAPID TEST - Peserta Rapat Paripurna DPRD Bali saat menjalani rapid test.
balitribune.co.id | Denpasar - Rapid test kembali dilaksanakan di Gedung DPRD Provinsi Bali, Kamis (14/5/2020). Rapid test kali ini menyasar peserta Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali yang mengagendakan Penyampaian Keputusan DPRD Bali Tentang Rekomendasi LKPJ Gubernur Tahun Anggaran 2019 serta laporan dan sikap DPRD Bali terhadap empat buah Ranperda.
 
Menurut Sekretaris DPRD Provinsi Bali I Gede Suralaga, peserta rapat paripurna yang dilakukan rapid test adalah pimpinan dan anggota DPRD ProvinsiBali serta kelompok ahli DPRD Provinsi Bali. Mengingat rapat paripurna kembali dilaksanakan secara virtual, tidak semua anggota dewan hadir dan menjalani tes.
 
“Semua peserta yang menghadiri rapat paripurna di-rapid test,” jelas Suralaga, saat dikonfirmasi terkait tes yang dilakukan atas perintah Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, ini. “Pak Ketua memerintahkan saya untuk koordinasi dengan Diskes (Dinas Kesehatan Provinsi, red) agar menyiapkan rapid test saat sidang paripurna,” kata Suralaga.
 
Ditemui secara terpisah, Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Widyatama membenarkan soal pelaksanaan rapid test ini. Menurut dia, rapid test yang kembali dilaksana di Gedung DPRD Provinsi Bali sesungguhnya bukan hal istimewa. Meski begitu, tes itu dilakukan dengan berkaca dari kejadian di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kabupaten Bangli. Ada ratusan warga yang hasil rapid test-nya reaktif, dan setelah diuji swab ternyata hasilnya negatif. 
 
“Kita kan sudah di-rapid test di sini, takutnya nanti salah. Sambil mengetahui itu dan meyakinkan kita, para dewan ini sehat,” tandas mantan Bupati Tabanan dua periode itu.
 
Adi Wiryatama bahkan mengaku sempat terkejut dengan hasil rapid test di Banjar Serokadan, Bangli. Menurut dia, alat rapid test yang dipakai saat itu perlu diselidiki. Sebab dikhawatirkan alat tersebut palsu atau dipalsukan.
 
Belajar dari pengalaman itu pula, rapid test kembali dilakukan di Gedung DPRD Provinsi Bali. Apalagi, Gubernur Bali Wayan Koster juga meminta ada rapid test lagi di dewan. 
 
“Pak Gubernur tadi malam menelepon saya, lebih baik tes saja dewan lagi. Siapa tahu ada nanti karena sekian lama ini ada yang ke mana-mana, wara-wiri mengurus rakyatnya,” pungkas Adi Wiryatama.