Petugas Humanis, Masyarakat pun Sadar | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 18 July 2021 23:02
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune/ Ngakan Made Rai
balitribune.co.id | Gianyar  - Di tengah PPKM Darurat semua pihak tentunya menjerit. Tak terkecuali aparat penertiban seperti Polisi, TNI, Pol PP, dan intansi terkait lainnya tentu sudah sangat letih untuk menertibkan warga yang masih saja membandel. Di Gianyar petugas yang tetap sabar dan selalu mengedepankan sikap yang humanis menuai apresiasi dari berbagai kalangan.
 
Ngakan Made Rai, salah seorang tokoh masyarakat Gianyar, Minggu (18/7/2021), menilai bahwa aparat kepolisian khususnya kini benar-benar menjadi garda terdepan dalam bidang kemanusiaan, selain sebagai penegak hukum. Selama pemberlakukan PPKM Darurat, dirinya melihat polisi sangat konsisten melaksanakan adagium keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi atau Salus Populi Suprema Lex Esto. “Tidak hanya menertibkan, polisi kini malah memberi pelayanan vaksin, pemberian bantuan sembako dor-to dor dan pelayanan sosial lainnya,” ungkap Rai yang juga Ketua DPD Partai Gelora Gianyar.
 
Pun demikian saat melakukan penertiban, sikap humanis aparat kepolisian dinilai sangat efektif di tengah situasi yang serba sensitif ini.   Penertiban yang cukup menyentuh bagi Rai yang Ketua LSM Garppar Ginyar ini adalah saat penertiban jam tutup warung yang digelar jajaran Polsek Kota Gianyar. Dengan pendekatan sembari berbelanja justru membuat pedagang merasa serba salah dan menumbuhkan kesadaran. “Penertiban pedagang yang masih buka pukul 20.00 Wita oleh jajaran Polsek Gianyar yang dipimpin oleh Kapolsek Kota Gianyar Kompol I Gusti Ngurah Yudistira patut kami apresiasi. Sembari meminta pedagang agar tutup warung, secara humanis dan simpatik beliau membeli nasi jenggo dan lainnya. Ini menanamkan kesadaran kepada  pedagang,” terang mantan Seekretrais DPC PDI Gianyar ini.
 
Sebelum meminta untuk menutup warung, Kapolsek Gianyar terlebih dahulu memberikan pemahaman. Jika dilihat barang dagangan masih banyak, Kapolsek Kompol Yudistira merogoh dompetnya untuk berbelanja bersama anggota. "Ini merupakan  bentuk kepedulian  aparat terhadap masyarakat ditengah pandemi Covid-19 dan penetapan PPKM Darurat. Petugas juga tentunya menalami situasi yang sama dengan masyarakat, jadi semua pihak juag harus saling mengerti dan menghormati,” bangganya.
 
Di tengah kondisi serba sulit ini, Rai juga menyayangkan adanya  ajakan  kepada masyarakat Bali di media social untuk berdemo pada tanggal 24 Juli 2021. Gerakan yang berjudul Milions of Mask Revolution yang diagendakan di sejumlah provinsi, termasuk Monumen Bajra Sandi, Bali, dinilai hanya akan memperkeruh suasana. Karena itu, pihaknya pun sudah mengistruksi kader-kadernya untuk mememastikan warga  Gianyar tidak ikut dalam aksi  yang dinilai arahnya tidak jelas serta akan membuat persoalan baru. “Bagi kami demo tidak jelas ini hanya akan memburuk keadaan. Karena itu, dalam konsilidasi di internal partai, kami pastikan seluruh kader, simpatisan tidak ikut-ikutan demo. Malah, seluruh kader kami instruksikan agar bergotong royong menyikapi pandemi ini agar segera berlalu,” tandasnya.