PKB/PLKB Diminta Gaungkan Kembali Program KKBPK | Bali Tribune
Diposting : 6 April 2016 14:44
bernard MB - Bali Tribune
Foto bersama peserta Pelatihan Refreshing PKB/PLKB (PNS dan non PNS) di Denpasar.

Denpasar, Bali Tribune

Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)/ Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) diminta bersungguh-sungguh merevitalisasi dan menggaungkan kembali pelaksanaan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Permintaan ini disampaikan langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ida Bagus Wirama, SH., M.Kes ketika membuka Pelatihan Refreshing PKB/PLKB (PNS dan non PNS) di Denpasar, Senin (4/4).

“Saya memberikan apresiasi yang tulus kepada saudara-saudara PKB/PLKB yang telah bekerja keras dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan program KKBPK di Provinsi Bali. Meski demikian, kita perlu lebih meningkatkan kerja sama melalui pelaksanaan pelayanan kontrasepsi secara gratis, baik melalui pelaksanaan pelayanan statis maupun dengan sarana mobil pelayanan KB di daerah yang pencapaiannya masih rendah atau galciltas, daerah miskin di wilayah perkotaan, serta intensifikasi pelayanan KB di daerah-daerah perkotaan, terpencil dengan mengutamakan promosi MKJP atau kontrasepsi lainnya. Untuk itu, mari kita secara bersungguh-sungguh menggaungkan kembali program KKBPK,” ujarnya.

Dikatakan Wirama, dibalik sejumlah keberhasilan yang telah dicapai, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu pertumbuhan penduduk Bali yang justru mengalami peningkatan, terjadi peningkatan angka kelahiran total (TFR) dari sebesar 1,89 anak per wanita pada Sensus Penduduk tahun 2000 menjadi 1,14 Sensus Penduduk tahun 2010, terjadinya penurunan rata-rata umur perkawinan pertama wanita di Bali dari 23,1 tahun menjadi 22,4 tahun dan terjadinya penurunan angka CPR Bali dari sebesar 69,4 persen (SDKI 2007) menjadi 66,2 persen (SDKI 2012).

“Hal ini harus menjadi perhatian dan tugas kita bersama karena peningkatan LPP, TFR dan menurunkan CPR pada saat ini akan memberikan berbagai dampak negatif, baik terhadap tata ruang Bali maupun terhadap peningkatan permasalahan sosial, ekonomi, daya tampung lingkungan dan meningkatnya jumlah kasus kriminal di Bali. Sebagai pembekalan dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai PKB/PLKB, manfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang program KKBPK,” imbuhnya.

Sementara itu, PKB dari Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida Klungkung, I Wayan Tegeg menyambut positif adanya pelatihan ini karena menambah wawasan dan pengetahuan tentang program KKBPK dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.

“Seperti yang kami lakukan, setelah menjelaskan kepada masyarakat bahwa program KB itu manfaatnya sangat baik, sekarang sudah ada lima puluh orang vasektomi di desa kami yang dulunya tidak ada. Kita memberikan penjelasan yang tepat dan benar kepada masyarakat, akhirnya masyarakat mau mengikuti KB,” ungkapnya.

Ni Nyoman Gede Purmiar, PLKB dari Desa Dauh Puri Klod, Kecamatan Denpasar Barat (Denbar) mengatakan, selain memberikan pemahaman kepada masyarakat dirinya juga memotifasi kepada para ibu dan remaja. “Kami terus memotifiasi kaum ibu dan remaja untuk mengikuti progran KB sehingga dapat mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera,” ujarnya.