BALI TRIBUNE - Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Bali, Kombes Pol Drs. Jawari, S.H., M.H. menurunkan Tim Trauma Healing Mobile untuk meminimalisasi dampak psikologis pengungsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian, pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat serta menjalankan program Kapolri Promoter (Profesional Modern dan Terpercaya).
Tim Trauma Healing Mobile ini akan sangat berguna bagi para warga di tempat-tempat pengungsian. Selain kebutuhan logistik (makanan, minuman, alat MCK, pakaian), salah satu kebutuhan yang paling penting adalah penanganan psikologis warga.
“Kegiatan Trauma Healing Mobile bagi warga terdampak bencana Gunung Agung ini akan terus dilakukan sampai waktu yang tidak ditentukan,” ungkap Jawari, siang kemarin.
Kabag Psikologi Biro SDM Polda Bali AKBP Dra. Eka Sariana Himawati, S.Psikolog ditunjuk untuk memimpin tim ini. Tim Trauma Healing Mobile Polda Bali juga melibatkan HIMPSI Bali, mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Udayana dan Universitas Dyana Pura Denpasar.
Eka Sariana Himawati mengatakan, kegiatan ini sudah berjalan sejak Selasa (26/9). Tim mendatangi tempat pengungsian dan terus berpindah-pindah sesuai dengan namanya "mobile". “Kita bergerak mulai dari GOR Suwecapura Klungkung, Tanah Ampo, Manggis, Selat, Rendang serta tempat lainnya yang menjadi tempat pengungsian warga,” terangnya.
Metode kegiatan yang dilakukan dengan mengunjungi warga di tenda-tenda pengusian untuk memotivasi serta memberikan efek positif bagi psikologis warga. Khusus untuk anak-anak diajak bergembira dengan menagajak bermain, bercerita, mendongeng dan kegiatan lainnya. “Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengurangi trauma dan menambah energi positif bagi psikologi mereka,” ujar perwira dengan pangkat dua melati di pundaknya ini.
Sementara itu, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Denpasar membentuk tim untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap pengungsi yang berada di tempat-tempat pengungsian. Dalam satu tim terdiri dari 2 dokter dan 2 perawat yang akan terbagi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pengungsi yang berada di pos-pos pengungsian, berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinasi Bali dengan membentuk Klaster Kesehatan.
“Diharapkan kegiatan ini dapat membantu saudara-saudara kita yang berada di tempat pengungsian sehingga kesehatan mereka tetap terjaga mengingat di tempat pengungsian cuacanya berubah-ubah kadang dingin, kadang juga panas sehingga rentan sekali terkena penyakit/virus.” ungkap Kepala RS Bhayangkara Polda Bali, AKBP dr. I G.A.A. Diah Yamini D., Sp.THT-KL.
Untuk pelayanan kesehatan yang ada di luar Kabupaten Karangasem, sudah disiagakan tenaga kesehatan dari poliklinik yang ada di masing-masing Polres se-Bali. Kegiatan pelayanan kesehatan ini sudah berjalan dan sudah dilaksanakan seperti pengungsian yang berada di Desa Les Tejakula, Kabupaten Buleleng, pengungsi yang dilayani sebanyak 24 orang terdiri dari balita, anak-anak dan dewasa, setelah dilakukan pengecekan kesehatan penyakit yang banyak ditemukan seperti ISPA, Infeksi Virus (Herpes, Varicela), influenza dan Febris.
“Kegiatan ini akan terus dilaksanakan sesuai dengan perintah Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus R. Golose, untuk terus memberikan pelayanan dan pengamanan bagi para pengungsi Gunung Agung.” tukasnya.