
balitribune.co.id | Amlapura - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karangasem mengalami peningkatan, dimana dari bulan Januari hingga Mei 2025, jumlah total pasien DBD di rawat di RSUD Karangasem, mencapai 600 orang pasien.
Rinciannya, Januari 74 orang pasien DBD, Februari 139 pasien, Maret 207 pasien, April 121 pasien dan pada Mei hingga Selasa (20/5) tercatat 58 pasien dimana 20 pasien diantaranya masih dalam perawatan di sejumlah Bangsal di RSUD Karangasem.
Menyikapi meningkatnya kasus DBD yang terjadi selama hampir lima bulan terakhir ini, Kabid Pelayanan RSUD Karangasem, dr. I Komang Wirya kepada awak media menyampaikan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi jika seandainya kasus DBD mengalami lonjakan, mulai dari kesiapan tim medis hingga kesiapan tempat tidur pasien dan ruang perawatan.
Disebutkannya, saat ini masih ada sebanyak 20 orang pasien DBD yang sedang dalam perawatan tim medis di sejumlah Bangsal dimana 15 orang pasien diantaranya merupakan pasien dewasa dan 5 lainnya adalah anak-anak.
"Untuk kesediaan bed, BOR (Bed Occupancy Rate) masih aman. Dari total bed yang ada, 35 persen diantaranya masih kosong,” sebutnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Karangasem, jumlah kasus DBD dari Bulan Januari hingga Mei 2025 berjalan saat ini tercatat sebanyak 1.093 kasus DBD, dimana dari total jumlah kasus tersebut satu orang pasien DBD diantaranya meninggal dunia, dan kejadian kasus DBD meninggal itu terjadi pada bulan Maret 2025.
Secara rinci jumlah kasus DBD di Karangasem diantaranya, Januari 168 kasus, Februari 278 kasus, Maret 313 kasus, April 204 kasus dan Bulan Mei berjalan saat ini sebanyak 130 kasus DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, menyebutkan dari awal Bulan Januari 2025 hingga saat ini, kasus demam berdarah di Kabupaten Karangasem terus mengalami peningkatan.
“Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di bulan yang sama, kasus demam berdarah saat ini memang cenderung mengalami peningkatan,” ujarnya.
Menyikapi merebaknya kasus demam berdarah, pihaknya mengaku telah mengerahkan Juru Pantau Jentik (Jumantik) dan melakukan Penyelidikan Epidemologi (PE) Vektor nyamuk demam bersarah.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk waspada demam berdarah, dengan aktif melaksanakan gerakan pemeberantasan sarang nyamuk secara mandiri, serta menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).