Polisi Lakukan Pra-Rekonstruksi, Kasus Perampokan di ATM BCA Rp 1,8 Miliar | Bali Tribune
Diposting : 28 April 2018 13:27
Redaksi - Bali Tribune
BCA
PRA-REKONTRUKSI - polisi dari Unit Reskrim Polsek Kuta Selatan di backup Satuan Reserse Polresta Denpasar dan Dit Reskrimum Polda Bali, terus melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku perampokan senilai Rp1,8 miliar yang terjadi di ATM BCA di Jalan By Pass Ngurah Rai Mumbul, Kuta Selatan, Badung, Rabu (25/4) pukul 22.30 Wita.

BALI TRIBUNE - Pihak kepolisian dari Unit Reskrim Polsek Kuta Selatan di backup Satuan Reserse Polresta Denpasar dan Dit Reskrimum Polda Bali, terus melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku perampokan senilai Rp1,8 miliar yang terjadi di ATM BCA di Jalan By Pass Ngurah Rai Mumbul, Kuta Selatan, Badung, Rabu (25/4) pukul 22.30 Wita. 

tiga orang karyawan PT. Andalan, Mikael Bagu Koro (24) yang bertugas security, sopir I Gede Mardika (50) dan seorang Staf bernama Komang Antony (21), tim gabungan juga datang ke Kantor PT. Andalan di Jalan Tukad Citarum Denpasar Selatan, Jumat (27/4) kemarin dari pukul 07.00 sampai pukul 19.40 Wita.

Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo menerangkan, saat ini pihaknya masih mendalami keterangan tiga orang saksi korban. Pemeriksaan saksi ini untuk memberikan gambaran ke penyidik terkait temuan di jalanan, kemudian dianalisa mengungkap pelaku perampokan yang diduga lebih dari tiga orang itu.

Untuk melengkapi pemeriksan terhadap saksi dan menguatkan penyelidikan petugas kepolisian terhadap pengungkapan kasus, tadi malam polisi menggelar pra-rekonstruksi alur dan perjalanan mobil dalam pengisian sejumlah ATM di wilayah Denpasar hingga ke Kuta Selatan.

"Tiga saksi utama yang menjadi korban dan lima orang saksi lain adalah warga di kawasan TKP perampokan. Setelah pemeriksaan, kita gelar pra-rekonstruksi yang dimulai dari perusahaan saat keluar hingga ke TKP perampokan," ungkapnya kemarin.

Setelah pra-rekonstruksi, petugas akan melakukan pemeriksaan CCTV di sepanjang jalan yang dilalui saat melintas. "Nanti kita dalami. Apakah mobil yang ditumpangi para pelaku itu sudah membuntuti dari sana atau ada lokasi lain. Makanya akan kita analisa lagi setelah rekonstruksi," terangnya. 
Selain pemeriksaan untuk mengungkap pelaku, penyidik Polresta Denpasar juga memeriksa seorang petugas PT. Andalan, berinisial MAW. Pemeriksaan MAW selaku supervisor bagian pengisian uang pada ATM untuk mendalami prosedur dan SOP pendistribusian uang ke sejumlah ATM. Hasil pemeriksaan, pihak PT. Andalan terbukti melanggar SOP karena mengirim uang tanpa pengawalan aparat kepolisian. Anehnya, pingiriman itu justru dilakukan malam hari.

"Kalau bicara soal SOP, sejatinya itu dilakukan pengiriman pada pagi hingga sore saja dan yang paling utama adalah dalam pengawalan polisi. Apalagi uang yang dibawa dalam jumlah banyak," kata mantan Kapolres Gianyar ini. 

Informasi yang dihimpun Bali Tribune kemarin mengatakan, pihak operasional diduga nekat melabrak SOP lantaran pengiriman sudah kemalaman dan tanpa pengawalan pihak kepolisian. Selain tanpa pengawalan, jam pengiriman pun sudah larut karena SOP batas pengisian uang di ATM pada pukul 22.00 Wita.

"Semua mobil sebenarnya sudah masuk ke kantor. Malam itu ada seorang petugas kepolisian dari Polsek Densel, tetapi dia sedang kawal pengisian di kawasan Gianyar. Mereka terpaksa melakukan pengiriman karena urgen uang di lima mesin, yakni 2 CDM dan 3 mesin ATM di 5 tempat sudah menipis," ungkap seorang sumber terpercaya siang kemarin.