BALI TRIBUNE - Ketua Umum Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) terpilih, Putu Yudi Atmika bertekad mengembalikan kejayaan cabang olahraga panjat tebing Bali, yang meraih 2 medali emas saat PON tahun 2008 di Kalimantan Timur.
Ditemui di Denpasar, Selasa (26/12), Yudi mengatakan, setelah PON Kaltim itu, prestasi panjat tebing Bali berturut-turut hanya meraih 1 medali emas di PON Riau tahun 2012 dan PON Jawa Barat tahun 2016 silam.
“Tekad dan ambisi saya setelah kepengurusan baru periode 2017-2021 terbentuk dan usai dilantik nanti, bersama pengurus baru bakal kerja keras untuk bisa mengembalikan raihan 2 medali emas di PON Kaltim, bisa terwujud di PON XX/2020 di Papua mendatang,” ujar Yudi.
Diakuinya, untuk bisa mengembalikan semua itu memang cukup berat. Namun pihaknya bersama komponen di FPTI Bali termasuk para atlet, bakal membuat komitmen bersama agar keinginan itu terealisasi.
“Saya rasa atlet-atlet panjat tebing Bali bisa kok untuk merealisasikan itu. Kini tugas kami untuk terus membuat para atlet kami kualitasnya meningkat, dengan cara mengirimkan mereka ke event-event nasional atau mungkin internasional nantinya,” tandas Yudi.
Selain itu juga, seperti diprogramkannya sejak awal, yakni menggelar kepelatihan nasional di Bali, demi meningkatkan juga kualitas para pelatih panjat tebing di Pulau Dewata. Jika hal itu sudah terpenuhi, maka tidak sulit mencetak alet panjat tebing Bali yang tangguh.
“Karen itulah sejak awal bakal kami persiapkan semuanya dengan baik. Saya rasa jika pelatih bagus, maka atlet juga bakal bagus, maka prestasi yang kami harapkan itu bisa terwujud. Kami optimis pengembalian dua emas di Papua bukan harapan semata,” tutup Yudi.