Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Program Desa Inklusi Menuju Desa Kemanusiaan

Bali Tribune / I Komang Warsa - Ketua BPD Desa Pempatan, Rendang, Karangasem

balitribune.co.id | Undang-undang 6 tahun 2014 mengamanatkan bahwa membangun Indonesia raya haruslah dimulai dari desa karena jika desa-desa maju bersama, sejahtera bersama maka otomatis Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera pula.

Desa adalah satu kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang memunyai sistem pemerintahan sendiri yang dikepalai oleh kepala desa yang di Bali disebut Perbekel. Khusus untuk di Bali ada dua kesatuan wilayah yang sama-sama dihuni oleh sejumlah keluarga, tentu keduanya memiliki pemerintahan sendiri secara otonom yaitu desa adat berada dalam naungan Dinas Pemajuan Masyarakat Adat dan desa dinas berada di bawah Dinas PMD. Keduanya merupakan kelindan yang selalu bersinergi ibarat Ibu dan Bapak yang saling memberi manfaat kepada masyarakat dan juga keduanya diakui pemerintah sebagai desa yang sah.

Kesatuan masyarakat desa tentu bersifat heterogenitas dan memiliki bermacam perbedaan baik dari sisi ekonomi, sosial, agama, dan pendidikan terutama desa dinas. Berbeda halnya dengan desa adat di Bali secara sosial, adat dan budaya lebih bersifat homogen dengan desa, kala patranya. Secara historis dari sudut sosiospirit dan sosiopolitik desa-desa memiliki fungsi yang berdampingan, yaitu desa untuk ketahanan pangan yang dipimpin thani, ada desa yang menitikberatkan pada sistem agama, budaya dipimpin seorang kabuyutan (di Bali bendesa/kelian desa) dan desa untuk ketahanan pangan yang dipimpin oleh lurah/demang. Kemuadian dalam tata kelolanya melahirkan konsep rwabhineda yang kemudian di Bali menjadi desa dinas dan desa adat yang sama-sama memiliki otonomi tanpa ada saling mengganggu atau dirugikan.

Desa yang heterogen memiliki bermacam perbedaan secara ekonomi, pendidikan, agama dan yang terpenting lagi perbedaan yang bersifat tunapsikologis dan tunafisik (disabilitas/difabel) sehingga terkadang membuat masyarakat difabel merasa terasing dari dunia kehidupan kemanusiaan. Mengatasi masyarakat yang mengalami difabel/disibilatas maka desa yang menginspirasi melalui program desa diharapkan mampu berinovasi membuat program-program yang menyentuh pemerataan masyarakat tanpa memandang perbedaan gender, status sosial dan penyandang dibafel bagi masyarakat. Salah satunya program desa inklusi merupakan program yang menyetarakan keberhakan dan keberpihakan desa dari sentuhan-sentuhan program pemerintah kepada penyandang difabel melalui program desa dan pelayanan publik rentan.

Desa inklusi merupakan desa yang mesederajatkan manusia dari kemanusiaan sebagai program yang manusiawi tanpa membedakan penyandang kekurangan secara fisik dan psikis. Bagaimana desa bisa dikatakan desa inklusi tentu bisa dilihat dari postingan anggaran APBdesnya yang berpihak pada masyarakat disabilitas/difabel. Perangkat desa dan fasilitas di kantor desa harus memperhatikan betul masyarakat yang memerlukan pelayanan publik kelompok rentan tanpa memandang perbedaan derajat sosial, ekonomi, ras, suku, agama maupun masyarakat yang difabel/disabilitas.

Undang-undang no 25/2009 mengamanatkan pelayanan publik dengan prinsip persamaan perlakuan/tidak diskriminatif menjadi salah satu dasar program desa inklusi. Desa dengan program inklusi harus bisa membangun perspektif disabilitas dalam kehidupan bermasyarakat yang sama di hadapan sang pencipta dan hak yang sama dalam negara sesuai amanat UUD 1945. Dan yang terpenting program desa inklusi sudah terbaca dari postingan RAPBDes yang selalu menganggarkan masyarakat penyandang dibafel/disabilitas melalui pembentukan Kelompok Difabel Desa (KDD). Melalui keberpihakan desa terhadap KDD akan menumbuhkembangkan kepercayaan diri penyandang difabel sehingga dirinya merasa bermakna dalam kehidupan. Memberdayakan Kelompok Difabel Desa (KDD) baik dari sisi ekonomi, politik melalui pelatihan-pelatihan untuk kebermaknaan dirinya adalah ciri dari desa inklusi.

Pembangunan desa dengan program desa inklusi tidak semata-mata memberikan sumbangan begitu saja tetapi bagaimana kesinambungan (sustainability) sehingga masyarakat (disabilitas/difabel) merasakan manfaat dari pembangunan secara holistik tanpa mengenal perbedaan. Terutama masalah pendidikan tetap mejadi perhatian desa dalam rangka kesempatan belajar yang sama bagi penyandang disabilitas. Desa inklusi harus bisa bermitra dengan sekolah-sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi sehingga menjadi gayung bersambut program desa inklusi dengan program sekolah inklusi.

Desa dengan program desa inklusi harus bisa memnumbuhkan kepercayaan diri masyarakat disabilitas. Desa harus bisa membangun peradaban kemanusiaan melalui kebermanfaatan anggaran yang betul-betul tepat sasaran tepat waktu tanpa tebang pilih. Anggaran desa tidak boleh menjadi program imajinatif dengan laporan fiktif apalagi program yang merugikan masyarakat. Membangun peradaban kemanusiaan melalui kajian program tepat sasaran pada masyarakat secara holistik. Menyiapkan regulasi desa yang berkoridor hukum seperti surat keputusan perbekel atau perdes sebagai perlindungan dan pemberdayaan difabel.

Regulasi pemerintahan desa yang berpihak pada penyandang disabilitas sebagai ciri desa dengan program inklusi. Akurasi data desa termasuk data disbilitas dan keadaan keluarga difabel harus akurat. Desa inklusi harus bisa mengimbaskan kepada desa lain terdekatnya sebagai peran desa inklusi bermanfaat secara merata tanpa batas pembeda. Sehingga program desa inklusi dirasakan oleh penyandang disabilitas dan merasakan kehidupan yang inklusi serta merasakan kebermaknaan dalam kehidupannya.

Pembangunan berkelanjutan di desa sebuah kewajiban mengembangkan diskursus tentang desa inklusi. Dengan demikian desa inklusi adalah program desa yang mengimplementasikan marwah Pancasila sebagai napas rakyat desa di seluruh negeri Indonesia ‘Kemanusiaan yang adil dan beradab” keadilan dalam merasakan hidup di desa secara bersama dan beradab dari sisi kemanusiaan. Peradaban desa harus dimulai dari peradaban perangkat pemerintahan desa agar menjadi desa yang bermartabat, beradat, dan bersahabat demi sebuah kedamaian.

wartawan
I Komang Warsa
Category

Jelang Kunjungan Kapolri Hari Ini, Ratusan Personel Gabungan Disiagakan

balitribune.co.id | Negara - Polres Jembrana menggelar apel kesiapan pengamanan besar-besaran pada Senin (16/6/2025). Apel di Lapangan Pecangakan, Kelurahan Dauhwaru ini dilakukan menjelang kunjungan kerja Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo ke dapur Makan Bergisi Gratis (MBG) milik Polres Jembrana.

Baca Selengkapnya icon click

Kapolri Tinjau SPPG Polda Bali, Pastikan Dukung Program MBG Pemerintah

balitribune.co.id | Denpasar - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi  (SPPG) Polda Bali, Senin (16/6). Hal ini dilakukan sebagai komitmen Polri dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. SPPG Polri sendiri merupakan wujud dukungan nyata terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Bupati Sanjaya Apresiasi Karya Pemelaspasan di Desa Adat Dharma Kesatria, Lumajang, Kerambitana

balitribune.co.id | Tabanan - Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga dan melestarikan adat, tradisi serta budaya yang ada, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., hadir sebagai murdaning jagat dalam Uleman Nodya Upacara Pemelaspasan Pura Prajapati lan Piodalan Agung ring Purwa Pura Desa Adat Dharma Kesatria Lumajang, Senin (16/6).

Baca Selengkapnya icon click

Pembukaan PKB ke-47 Kabupaten Badung, Bupati Adi Arnawa: PKB Instrumen Pelestarian Seni Budaya Bali

balitribune.co.id | Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa secara resmi membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-47 Kabupaten Badung tahun 2025, ditandai pemukulan tawa-tawa, bertempat di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Senin (16/6). PKB tahun ini mengangkat tema, Jagat Kerthi : Lokahita Samudaya (Harmoni Semesta Raya), selaras dengan tema PKB Provinsi Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ketua dan Waka III DPRD Badung Hadiri Pembukaan PKB Kabupaten Badung ke-XLVII tahun 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Ketua DPRD Badung Gusti Anom Gumanti dan Wakil Ketua III DPRD Badung Made Sunarta mendampingi Bupati Badung Adi Arnawa dan Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta menghadiri pembukaan Pesta Kesenian Bali Kabupaten Badung ke-XLVII tahun 2025 dengan tema "Jagad Kerthi Lokahita Samudaya" (Harmoni Semesta Raya) di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Senin (16/6).

Baca Selengkapnya icon click

Fraksi DPRD Kota Denpasar Setujui Penetapan Ranperda Pertanggung Jawaban APBD TA. 2024, Serta Perubahan KUA dan PPAS TA. 2025

balitribune.co.id | Denpasar - Seluruh Fraksi DPRD Kota Denpasar secara resmi menyetujui penetapan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang diusulkan Pemerintah Kota Denpasar dihadapan Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar yang digelar di Gedung DPRD Kota Denpasar pada Senin (16/6).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.