balitribune.co.id | Denpasar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali-Nusra memperkenalkan Kristrianti Puji Rahayu, selaku Kepala OJK Wilayah 8 Bali-Nusa Tenggara yang baru, menggantikan Giri Subroto. Puji Rahayu begitu kerap disapa merupakan sosok perempuan pertama yang menjadi pimpinan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali-Nusra, yang merupakan institusi pengawas keuangan dan perbankan tersebut. Perkenalan Puji Rahayu dikemas dalam sebuah Acara "Matemu Wirasa" bersama wartawan dari berbagai media di Bali bertempat di Pitaloka Sanur, Senin (13/3).
Dalam kesempatan ini Puji Rahayu memperkenalkan dirinya kepada puluhan awak media sembari menyampaikan bahwa pihaknya mengaku senang bisa berjumpa langsung dengan awak media di Bali dalam mengawali tugasnya di OJK KR 8 Bali-Nusra. Dia katakan bahwa OJK kini memiliki Destination Statement. Ada program yang tetap diteruskan, ada pula program yang baru. Namun ada satu program yang kekal dan abadi, yaitu hubungan dengan media.
“Maka dari itu, pertemuan perdana ini jangan yang serius seperti membahas siaran pers, data keuangan, kinerja dan lain-lain, tapi kami ingin masukan-masukan dari media sebagai partner atau mitra strategis kami, dan kami juga akan memberikan transparansi informasi terkait pelaksanaan tugas OJK. Di satu sisi kami ada pilar edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat, kira-kira apa yang bisa disinergikan?,” ungkap Kristrianti Puji Rahayu yang sekaligus wanita pertama yang memimpin OJK di daerah.
Dalam menjaga kemitraan tersebut, OJK KR 8 telah merancang beberapa program seperti pertemuan (meet up) secara reguler dengan media serta pelatihan. Acara yang berlangsung dalam suasan hangat ini diisi berbagai masukan yang disampaikan oleh awak media yang selama ini telah menjadi media partner dengan OJK Regional 8 Bali-Nusra.
Hadir dalam kesempatan ini dari OJK, yakni, Deputi Direktur Pengawasan LJK 2 dan Perizinan Yan Jimmy Hendrik Simarmata, Direktur Pengawasan LJK Ananda R. Mooy, Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemda Budi Susetyo, dan Deputi Direktur Pengawasan LJK Adi Dharma.