balitribune.co.id | Negara - Pembangunan revitalisasi gedung baru Pasar Umum Negara (PUN) di Kabupaten Jembrana masih tersisa dua bulan lagi. Namun kembali muncul usulan dari warga sehingga harus dilakukan penyesuaian kembali.
Proyek revitalisasi gedung baru Pasar Umum Negara (PUN) yang dimulai bulan September 2023 lalu hingga kini masih berjalan. Setelah diminta dilakukan adendum terhadap sejumlah bangunannya, muncul permintaan warga untuk dilakukan penyesuaian kembali.
Usulan tersebut muncul saat rapat dengan Satker Pelaksana Prasarana Permukiman Provinsi Bali dengan Bendesa dan Lurah Pendem, Camat Jembrana serta para penyanding pasar umum Negara, perwakilan pedagang dan OPD terkait.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Jembrana, I Wayan Sudiarta menyatakan progres pembangunan PUN saat ini baru 71 persen.
Menurutnya pembangunannya ditarget kelar pada Rabu (17/7) mendatang. Ia pun mengakui saat ini kembali muncul usulan dari warga terkait pembangunan pasar terbesar di Jembrana ini,
"Memang pedagang ada beberapa permintaan. Seperti penambahan akses pintu masuk dan pagar di Utara agar diperpendek,” ujarnya.
Ia mengakui usulan warga tersebut memang tidak seluruhnya bisa terakomodir, “Usulan-usulan itu diakomodir meskipun tidak 100 persen, artinya sudah ada kesepakatan agar pagar di utara bisa diturunkan agar lebih rendah dari yang sekarang yang tingginya 2,5 meter menjadi 1,5 meter," jelasnya.
Ia pun mengakui ada beberapa perubahan yang dilakukan saat tahap pembangunan. Seperti dari hasil kunjungan Bupati Jembrana agar pasar kesannya terbuka dan bisa melihat ke sungai yang sudah diakomodir
Begitupula dengan pemenuhan kelengkapan-kelangkapan aksesoris agar pasar menjadi aman. "Ada penambahan loster dan kanopi untuk keamanan dan kenyamanan pedagang juga sudah diakomodir," ujarnya. Sedangkan terhadap badan jalan di sebelah utara dan timur yang merupakan luar PUN menurutnya tidak bisa dilakukan pelebaran lantaran jalan tersebut merupakan jalan lingkungan. Namun dikatakannya akan tetap dilakukan pemantapan jalan yang merupakan tanggung jawab Kabupaten Jembrana.
Areal di dalam pasar dikatakannya menjadi tanggung jawab dari Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali. Ia pun mengaku tidak ada kendala karena kesepakatan dari warga dan persetujuan pemerintah daerah yang nantinya berdasarkan berita acara rapat sudah disepakati. Pihaknya berharap tidak ada lagi terjadi perubahan-perubahan yang mendasar dalam tahap pembangunan.
"Kami berharap semuanya berjalan lancar sehingga pedagang bisa segera menggunakan PUN," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan progres pembangunan Pasar Umum Negara sudah selesai separuhnya. Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan pihaknya telah meninjau langsung pengerjaaan pembangunan Pasar Umum Negara tersebut pada Jumat (26/4) lalu. Menurutnya pemantauan pengerjaan proyek untuk memastikan pembangunan pasar yang tengah berlangsung dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.
Ia mengingatkan mulai dari spesifikasi dan target pembangunan harus sesuai dengan desain dan ketentuan.
Setelah dilakukan pemantauan menurutnya akan ada sejumlah perubahan, "ternyata ada yang kita addendum, beberapa titik yang harus ada penyesuaian," ujarnya.
Koreksi yang menjadi addendum pembangunan pasar ini, diantaranya terhadap beberapa ruang yang dinilai tidak perlu dibuat. Ia menyebut salah satu ruangan yang akan digunakan untuk gudang dihapus agar bisa dimanfaatkan oleh pedagang dan pengunjung. Menurutnya dengan dihapusnya satu bangunan gudang areal pasar bisa jadi lebih terbuka.
Pembangunan pasar terbesar di Jembrana ini ditargetkan rampung tepat waktu yakni pada Juli mendatang dan direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, “peninjauan untuk saling mengoreksi, agar pada saat peresmian berjalan dengan baik," ungkapnya. Pasar yang dibangun dengan anggaran pemerintah pusat ini, diproyeksikan menjadi pusat niaga dan ikon wisata Jembrana. Sebagai titik nol kabupaten Jembrana, pasar ini menurutnya akan menjadi pasar terbaik, tidak hanya di Bali tapi juga di Indonesia.
Sebagai pusat niaga dan destinasi wisata, dikatakannya pasar ini nantinya akan terhubung dengan Sentra Tenun, Rumah Cokelat, Sirkuit All In One Jembrana dan destinasi wisata lain yang ada di Jembrana seperti Kampung Loloan dan Puri Agung Negara.
Semua kalangan masyarakat termasuk pelajar bisa nyaman datang ke pasar. Bahkan pasar menjadi ruang berkumpul diskusi dan bersuka cita. "Karena pasar ini nantinya tidak hanya sebagai pusat niaga tetapi juga ikonik pariwisata. Nantinya menjadi objek kunjungan wisata," ujarnya.