Arjana menyampaikan, upacara Tumpek Krulut adalah upacara yang dilaksanakan oleh Umat Hindu di Bali, dimana upacara ini dilaksanakan di Bali pada umumnya dan khususnya di Kabupaten Badung. Secara filosofis Tumpek Krulut adalah menstanakan Dewa Keindahan dalam diri manusia sehingga senantiasa diberikan kebahagiaan dalam kehidupan. Keindahan terdapat dalam karya seni, seperti gamelan. Di Kabupaten Badung kegiatan seni dan budaya sangat diperhatikan oleh Pemerintah dengan mendukung kreativitas dan memberi bantuan kepada sekaa-sekaa Seni yang ada di wilayah Kabupaten Badung. "Dengan pelaksanaan Tumpek Krulut dengan upacara Jana Kerthi ini semoga Ida Sang Hyang Widhi memberi anugrah agar seni budaya warisan leluhur kita bisa ajeg dan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk datang lagi ke Bali. Oleh karena itu Rahina Tumpek Krulut ini adalah Upacara Sarwa Tetangguran/Gamelan dan diperingati sebagai Rahina Tresna Asih yang bermakna kasih sayang yang berarti penyucian dan pemuliaan manusia. Untuk itu mari kita tumbuhkan rasa kasih sayang kepada keluarga, saudara, sahabat dan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu Manggala Karya I Gde Eka Sudarwitha yang juga Kepala Dinas Kebudayaan Badung, menyampaikan dasar pelaksanaan Hari Tumpek Krulut kali ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2022 yang ditegaskan melalui Instruksi Gubernur Bali Nomor 08 Tahun 2022. Untuk perayaan Tumpek Krulut dengan Upacara Jana Kerthi sebagai pelaksanaan Tata-Titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai Kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru.
Upacara Tumpek Krulut dilaksanakan Sekala Niskala dari tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa dan di lingkungan Keluarga. Tumpek Krulut dalam sekala juga disebut Hari Kasih Sayang seperti mengadakan acara Balih-balihan/Hiburan, acara kunjungan Kepedulian Sosial ke Panti Asuhan, Panti Wreda, Rumah Tahanan, serta Rumah Sakit, memberi Penghargaan kepada Seniman, Budayawan, Olahragawan, dan yang lainya, serta memberi ucapan Tresna lan Asih/Kasih Sayang di Media Massa. Dan secara Niskala melaksanakan upacara ini sesuai Sima dan Dresta Adat masing-masing.
Selain perayaan Tumpek Krulut juga dilaksanakan penyerahan hadiah Pekan Kebudayaan Daerah Jantra Tradisional Bali II kepada juara lomba Tradisional Megala-gala dan lomba Tradisional Lari Deduplak masing-masing Rp 15 Juta, penyerahan kursi roda kepada Lansia di Desa Sulangai dan Bantuan Dana Aci Rp 25 Juta untuk Pujawali di Pura Pucak Tedung," jelasnya.