"Putus Komunikasi" Jelang Pilkada Badung, PDIP dan Golkar Siap Tarung? | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 08 September 2024
Diposting : 7 July 2024 20:22
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune / KIKA - Putu Parwata dan Wayan Suyasa

balitribune.co.id | MangupuraPeta politik di Kabupaten Badung menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 mulai mengerucut. Besar kemungkinan akan ada dua pasangan calon (Paslon) bupati/wakil bupati yang akan tarung berebut takhta orang nomor satu dan dua di Gumi Keris.

Kedua Paslon ini yakni usungan dari PDI Perjuangan dan Paslon usungan Golkar-Gerindra dan partai koalisinya. Meski di atas kertas ada dua paslon namun peta politik menjelang Pilkada ini bisa saja berubah apabila pimpinan partai politik (Parpol) di tingkat pusat berkehendak lain.

Namun yang pasti hingga saat ini peta politik di Badung masih terbelah antara PDI Perjuangan dan Golkar. Bila kedua partai merah dan kuning ini tetap berseberangan maka dapat dipastikan akan ada dua Paslon yang bertarung di Pilkada Badung 2024. Sebab, hanya dua parpol ini saja yang bisa mengusung Paslon sendiri di Pilkada Badung. 

Dari hasil Pileg 2024 kemarin PDIP meraih 27 kursi DPRD Badung sedangkan Golkar 11 kursi dari total 45 kursi parlemen Badung. Artinya dengan raihan kursi tersebut baik PDI Perjuangan maupun Golkar sudah memenuhi syarat untuk mengusung Paslon sendiri di Pilkada.

Sedangkan kursi sisanya direbut Gerindra 4 kursi dan Demokrat 3 kursi. Meski Gerindra dan Demokrat Bersatu, belum bisa mengusung Paslon sendiri.

Peluang head to head antara paslon bupati/wabup dari PDI Perjuangan dan Golkar bersama parpol koalisi sangat mungkin terjadi. Apalagi Golkar bersama Gerindra dan beberapa parpol gurem di Badung sudah memberi angin segar untuk Suyasa-Disel Astawa berduet di Pilkada Badung menantang paslon dari PDI Perjuangan.

Selain itu hubungan antara PDI Perjuangan dan Golkar juga belakangan tidak baik-baik saja. 

Ketua DPC PDI Perjuangan Badung I Nyoman Giri Prasta yang nota bena Bupati Badung bahkan di sejumlah kesempatan sudah mengeluarkan pernyataan keras akan melawan siapa pun yang menghalangi calon yang didukungnya di Pilkada Badung.

Begitu juga dari kubu Golkar yang mengaku selama 10 tahun ditindas rezim PDI Perjuangan sudah menyatakan siap tarung habis di Pilkada Badung.

Saat ini baik kubu PDI Perjuangan maupun Golkar bahkan sudah tidak saling komunikasi perihal Pilkada Badung. Keduanya putus komunikasi politik lantaran masing-masing sudah melakukan penjaringan bakal cabup/cawabup Badung. 

Ketua DPD Golkar Badung I Wayan Suyasa yang dikonfirmasi, Kamis (4/7) mengakui pihaknya tidak ada komunikasi politik dengan PDI Perjuangan berkaitan dengan Pilkada Badung. Begitu juga dari PDI Perjuangan sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan Golkar.

"Tidak ada. Memang tidak ada komunikasi. Dan kami hormati itu karena PDI Perjuangan kan partai pemenang," ujarnya.

Suyasa mengaku meski tidak ada komunikasi politik berkaitan Pilkada Badung, namun pihaknya tetap menghormati proses di internal masing-masing parpol.

"Tiap parpol kan punya mekanisme sendiri di internalnya, kami hormati itu. Dan kami di Golkar juga sudah berproses," kata Suyasa.

Untuk Golkar sendiri lanjut Wakil Ketua I DPRD Badung ini mengaku sudah kompak akan mencalonkan dirinya sebagai Cabup Badung berkoalisi dengan Gerindra bersama sejumlah parpol lain mengusung I Wayan Disel Astawa sebagai Cawabupnya.

"Di kami sudah. Sekarang tinggal rekomendasi dari masing-masing parpol," tegasnya.

Kapan rekomendasi Golkar turun? Suyasa memastikan sebelum jadwal pendaftaran Cabup/Cawabup ke KPU rekomendasi sudah keluar. "Untuk rekomendasi kayaknya akhir Juli sudah keluar. Karena pendaftaran kan dimulai Agustus," ucap Suyasa.

Pihaknya berharap pimpinan parpol di pusat memberikan rekomendasikan kepada dirinya bersama Disel Astawa untuk maju Pilkada Badung. "Astungkara. Komunikasi di pusat sudah, semoga tidak ada perubahan," tegasnya.

Sementara dari kubu PDI Perjuangan optimis calon dari partai ini akan memenangkan Pilkada Badung. Meski partai moncong putih masih belum menentukan Paslon, namun semua kader yang ditugaskan sudah pasti siap.

"Kami di PDI Perjuangan sudah 10 tahun berbuat untuk masyarakat Badung, jadi masyarakat sudah merasakan hasilnya. Kami rasa kami tidak perlu lagi seperti partai lain," ungkap Sekretaris PDI Perjuangan Badung I Putu Parwata, Kamis (4/7) lalu.

PDI Perjuangan lanjut dia juga tidak akan mengomentari pergerakan partai lain jelang Pilkada. Pasalnya, pihaknya di internal partai banteng hanya fokus bekerja dan berbuat untuk masyarakat Badung yang dikomandani oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.

"Tugas kami bekerja dan berbuat yang terbaik untuk masyarakat Badung. Nanti soal siapa yang ditugaskan (sebagai Cabup/Cawabup) semua kader sudah siap," tukas Parwata.