Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Rakor Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Karangasem

RAKOR - Suasana Rakor penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Karangasem.

   BALI TRIBUNE - Wabup Karangasem I Wayan Artha Dipa menghadiri dan langsung membuka rapat koordinasi percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Karangasem, Selasa (4/12), di Wantilan Kantor Bupati Karangasem. Rapat koordinasi ini dihadiri Tim Ahli bidang Perencanaan Pembangunan Kabupaten Karangasem, Staf Ahli Bupati Karangasem, Asisten Setda Karangasem, Kepala Bappeda Litbang Karangasem, Para Kepala OPD terkait, Kepala Badan Pusat Statistik Karangasem, para anggota tim TKPKD Karangasem, serta seluruh Camat dan perbekel. Dalam sambutannya, Wabup Artha Dipa memberikan penghargaan setinggi tingginya, kepada seluruh jajaran mulai dari tingkat Kabupaten Camat, Perbekel, yang sudah bekerja keras melaksanakan segala upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat karangasem. “Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan multi dimensi yang memerlukan upaya ekstra secara sistematis dan terpadu dalam penanganannya,” tandasnya. Menurutnya, tantangan pembangunan kedepan akan semakin berat, seperti kondisi Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang masih relatif banyak, angka buta huruf yang masih tinggi, layanan kesehatan yang belum terjangkau merata, serta kesejahteraan yang belum merata. Upaya mensejahterakan masyarakat dan mengentaskana kemiskinan pada masa ini tidak lagi terbatas pada pemenuhan kebutuhan dasar namun telah berkembang lebih kompleks dan mengarah pada usaha-usaha konstruktif untuk mengatasi untuk mengatasi degradasi nilai-nilai mental, moral dan budaya. Dijelaskan, data statistik menunjukan bahwa dalam tiga tahun terakhir ini tingkat kemiskinan di Kabupaten Karangasem mengalami trend penurunan pada tahun 2015, presentase penduduk miskin sebesar 7,44 persen dan mengalami penurunan menjadi 6,55 persen pada tahun 2016 dan menjadi 6,55 persen pada tahun 2017 namun Kabupaten Karangasem masih tetap menjadi penyumbang kemiskinan terbanyak di Provinsi Bali. “Untuk itu perlu ditetapkan model kebijakan bersifat holistik, sistematis, terencana, partisipatif, dan sinergi mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksana, pertanggungjawaban sampai dengan pengawasan,” ujarnya. Sesuai dengan laporan Kepala Bappelitbangda tentang usulan rumusan kesepakatan Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Karangasem, diharapkan dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2018 ini, usulan rumusan tersebut mendapatkan persetujuan dan menjadi kesepakatan bersama bagi semua pemangku kepentingan dalam melaksanakan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Karangasem. “Karena itu melalui pertemuan ini saya berharap dapat menjadi sarana untuk lebih memantapkan koordinasi, keterpaduan perencanaan, dan sinkronisasi program secara bersama sehingga tujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan dapat tercapai,” pungkasnya. 

wartawan
Redaksi
Category

Raih Gelar Doktor Hukum, Purnamawati Minta Tanah Adat Disertifikatkan

balitribune.co.id | Denpasar - Universitas Warmadewa melahirkan Doktornya yang ke 20. Adalah Ni Luh Gede Purnamawati setelah ujian sidang terbuka disertasinya dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan pada Jumat, 1 Agustus 2025. Dalam disertasinyanya, sang Notaris ini memilih judul "Penyelesaian Sengketa Tanah Adat yang Dimanfaatkan Untuk Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Provinsi Bali".

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jejak Hijau Mahasiswa PNB di Desa Jagapati: Ketika Ilmu, Inovasi, dan Cinta Lingkungan Menyatu dalam KKN-PPM 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Di sebuah pagi yang tenang di Desa Jagapati, aroma tanah basah menyambut mentari yang perlahan muncul di balik pepohonan. Di antara alunan suara burung dan deru angin persawahan, tampak sekelompok anak muda berseragam almamater berwarna krem mulai beraktivitas. Bukan untuk berlibur, bukan pula untuk sekadar menyepi dari hiruk pikuk perkuliahan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Mengurai Benang Kusut Sampah di Bali

balitribune.co.id | Denpasar - Bali, pulau yang dikenal dengan julukan "Pulau Dewata," kini menghadapi kenyataan pahit, darurat sampah. Setiap hari, sekitar 3.436 ton sampah dihasilkan, dengan lebih dari 17% berupa plastik . Ironisnya, lebih dari 60% sampah ini berasal dari aktivitas rumah tangga, bukan dari turis atau industri besar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.