Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Rapat Koordinasi Ala Koster-Giri

Umar Ibnu Alkhatab
Bali Tribune / Umar Ibnu Alkhatab- Pengamat Kebijakan Publik

balitribune.co.id | Salah satu persoalan yang mendasar yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi banyak pemimpin di daerah adalah persoalan koordinasi, misalnya koordinasi antara satu sektor dengan sektor yang lain, atau koordinasi antar satu wilayah dengan wilayah lainnya, sulitnya koordinasi ini ditengarai karena adanya ego sektoral atau ego kewilayahan, tidak heran jika kemudian muncul ketidakselarasan antar sektor dan ketimpangan antar wilayah, dan efeknya adalah terjadi tumpang tindih fungsi, ketidakefektifan program, pemborosan sumber daya, dan kualitas pelayanan yang buruk. Sulitnya koordinasi ini juga tentu akan menghambat setiap upaya pemimpin untuk merealisasikan semua janji politiknya dan membatasi kemampuannya untuk mengeksekusi semua kebijakan yang telah direncanakannya dengan baik dan detail.

Dalam banyak kasus, sulitnya koordinasi ini dapat berdampak sistemik, dalam arti bahwa jika suatu sektor tidak mampu membangun kerjasama dengan sektor lain atau hanya bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya semata tanpa mengindahkan sektor lain, dapat memicu ketidakselarasan atau bongkar-pasang sehingga dapat menyebabkan sistem yang ada di dalam pemerintahan dianggap tidak dikelola dengan baik. Contoh yang paling umum adalah soal pengerjaan infrastruktur jalan, setelah jalan selesai dikerjakan, datang instansi B menggali bahu jalan untuk pengerjaan drainase, setelah selesai, datang lagi instansi C menggali untuk pemasangan instalasi air, dan seterusnya sehingga publik terganggu dan memiliki kesan betapa ribetnya koordinasi di antara sektor itu. Contoh-contoh lain tentu masih banyak dan itu memperkuat penilaian publik bahwa koordinasi yang buruk telah ikut membuat pelayanan publik dalam banyak aspek menjadi rusak, bertele-tele, dan memakan ongkos yang begitu besar. Sederhananya, koordinasi mudah diucapkan, tetapi tidak gampang dilaksanakan karena adanya ego masing-masing sektor dan wilayah.

Sejatinya, koordinasi memberikan banyak manfaat, di antaranya adalah untuk memperkuat kolaborasi banyak pihak untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan cepat dan tepat, menyamakan persepsi di antara banyak pihak di dalam melihat sebuah persoalan,  menyampaikan informasi secara lebih terbuka dan berjangkauan luas, dan mempermudah pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan bersama. Manfaat yang demikian inilah yang kemudian ingin dioptimalkan oleh Koster-Giri sehingga di awal pemerintahannya mereka melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan banyak pihak, termasuk di dalamnya dengan para kepala daerah beserta organisasi perangkat daerah dan pimpinan berserta anggota DPRD se-Bali. Di dalam rakor perdana di Badung, misalnya, Koster-Giri menegaskan bahwa rakor ini merupakan awal penataan pembangunan Bali yang sinergis dengan mengusung semangat gotong royong antara pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota. Tampaknya Koster-Giri menyadari bahwa tantangan yang bakal dihadapi Bali ke depan jauh lebih kompleks, dan karena itu mereka membutuhkan sinergi dengan semua pihak agar dapat menghasilkan kemajuan dan kemaslahatan yang lebih bagi masyarakat Bali. Semboyan satu pulau, satu pola dan satu tata kelola akan menjadi lem yang merekatkan Koster-Giri dengan semua pihak dalam bekerja bersama dan bersama-sama bekerja untuk membangun Bali. Artinya semboyan yang bersifat solider itu akan menjadi perekat dan spirit yang menyatukan semua pihak untuk nindihin gumi Bali.

Kita berharap, rakor perdana yang historis di awal pemerintahan Koster-Giri ini akan menjadi batu pijak pertama untuk batu pijak berikutnya yang akan dicatat sebagai metode yang efektif untuk membangun Bali. Dan apa yang dilakukan oleh Koster-Giri ini bisa dianggap sebagai jalan keluar untuk mengatasi setiap problem sosial di Bali yang selama ini terasa sulit untuk diatasi, dengan mengajak semua pihak untuk mengambil peran yang setara dalam menghadapi dan mengatasi setiap problem, maka tidak akan ada kata sulit atau mustahil yang akan ditemui di dalam mengatasi setiap problematika yang dihadapi oleh pemerintah. Apalagi tidak ada kendala politik bagi Koster-Giri di dalam membangun Bali karena hampir semua kepala daerah di Bali berada dalam satu jalur dengan Koster-Giri. Artinya akan ada sharing beban di antara pemimpin daerah di Bali sehingga kemajuan yang akan dicapai itu bakal lebih cepat dirasakan oleh masyarakat.

Akhirnya, kita berharap agar awal yang baik ini akan diikuti dengan aksi konkret, dan kita percaya bahwa Koster-Giri telah menyiapkan sejumlah aksi yang bakal menjadikan periode 2025-2030 ini menjadi periode penuh kerja yang bersifat progresif, kolektif dan kolaboratif. Dus, praksis koordinasi yang selama ini dianggap sulit, toh, rupanya sangat mudah dilakukan oleh Koster-Giri, dan rakor ala Koster-Giri ini akan menjadi tonggak penting bagi dimulainya pelaksanaan semboyan satu pulau, satu pola, dan satu tata kelola secara konsekuen, wallahu a'alamu bish-shawab.

Tabanan, 15 April 2025

wartawan
Umar Ibnu Alkhatab
Category

OKTOBEST, Pasti Hemat Astra Motor Bali Hadirkan Penawaran Spesial di Virtual Exhibition Honda

balitribune.co.id | Denpasar – Menjelang akhir bulan Oktober, Astra Motor Bali bersama seluruh jaringan dealer resmi Honda di Bali memberikan kejutan spesial bagi konsumen setia melalui program “OKTOBEST, Pasti Hemat!” yang berlangsung selama periode 6–31 Oktober 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Kadernya Loncat Pagar, Jayadi Sampaikan Terima Kasih

balitribune.co.id | Singaraja - Munculnya nama eks kader Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ni Ketut Windarti dalam struktur kepengurusan DPC PDI Perjuangan Buleleng mengagetkan Ketua DPD Partai NasDem Buleleng Made Jayadi Asmara. Ia mengatakan, selama ini merasa baik-baik saja karena selama ini Windarti memiliki dedikasi dan salah satu ujung tombak NasDem Buleleng. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dijanjikan Anaknya Lolos Seleksi Anggota Polri, Warga Klungkung Tertipu Rp 503 Juta

balitribune.co.id | Semarapura - Gara-gara kepingin anaknya menjadi polisi, salah Seorang warga Klungkung berinisial Ni Komang SW (48), alamat Kelurahan Semarapura Klod menjadi korban penipuan berkedok calo penerimaan anggota Polri. Akibat bujuk rayu pelaku yang mengaku bisa meloloskan anaknya menjadi anggota Polri, korban mengalami kerugian Rp 503 juta.

Baca Selengkapnya icon click

Wabup Wayan Diar Hadiri Peresmian Gedung LPK

balitribune.co.id | Bangli - Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar menghadiri peresmian gedung tempat pelatihan bagi siswa yang nantinya berangkat magang ke Jepang di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Hishou Universal, Style Bali dan Aska Bali  di Banjar Penaga, Desa Yangapi, Tembuku, Bangli pada Minggu (26/10). Gedung yang diresmikan merupakan bantuan dari Asia  Pacific Japan Cooperative Association.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ketua TP PKK Serahkan 30 Seragam KWT, Serta PMT untuk 25 Sasaran Ibu Hamil dan Balita

​Amlapura - Tim Penggerak PKK Kabupaten Karangasem gencar melakukan penanganan ganda untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan kesehatan anak. Ketua TP PKK Kabupaten Karangasem, Ny. Mas Parwata, memimpin langsung kegiatan pembinaan dan penyerahan bantuan di Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Merta, Lingkungan Belong, Kelurahan Karangasem, Jumat (24/10/2025).

Baca Selengkapnya icon click

Hari Suci Tumpek Wariga, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata Dukung Pengembangan Taman Gumi Bali

balitribune.co.id | Amlapura - Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata bersama Wabup Pandu Prapanca Lagosa, bersama sejumlah Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Karangasem, mengikuti persembahyangan bersama perayaan Hari Suci Tumpek Wariga, bersama Gubernur Bali, I Wayan Koster, di Pura Pengubengan, Besakih, Karangasem, Sabtu (26/10) pagi.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.