balitribune.co.id | Bangli - Serangkian bulan Bung Karno, dilangsungkan lomba burung berkicau, Minggu (30/6) . Lomba yang berlangsung di alun-alun Bangli diikuti ratusan kicau mania. Lomba dibuka oleh Asisten III Setda Bangli, I Made Alit Parwata.
Ketua panitia lomba burung berkicau, Nengah Arya Wibowo mengatakan lomba burung kali ini ada beberapa jenis, seperti burung jenis Murai Batu, Kenari, Wambi, Poksai Hongkong. Panitia menargetkan 700 peserta dalam lomba kali ini.
Menurut Arya Wibowo, lomba burung ini berdampak positif selain dapat meningkatkan nilai/harga burung yang ikut lomba dan berprestasi, tetapi juga berdampak bagi para peternak. "Semisal yang harga Rp 2 juta bisa naik, minimal bisa laku Rp 5 juta. Untuk murai batu ada yang harganya miliaran," ujarnya.
Lomba ini sebagai wadah bagi para penghobi burung dan sekaligus dalam rangka meningkatkan silahturahmi antar sesame pencinta satwaburung”Sselain meningkatkan silahturahmi juga sebagi wadah menjawab kebutuhan aktualisasi dalam hal hobi burung berkicau di Bali,” sebutnya.
Kemudian untuk para juara mendapatkan uang tunai jutaan rupiah dan trofi.
Menurutnya di kabupaten Bangli banyak peternak khususnya murai batu. Peternak di Bangli tersebar di beberapa lokasi seperti Desa Kayubihi, Bangli, ada pula di Kecmatan Susut dn Tembuku. "Bangli cukup terkenal dengan peternak murai batu. Sekarang jadi buruan teman-teman untuk mengambil burung di Bangli," ungkap pria yang juga berprofesi sebagai ASN ini.
Ditambahkan, lomba burung berkicau merupakan lomba yang ke-4. Pihaknya berharap lomba ini bisa terus berlanjut di tahun berikutnya.