BALI TRIBUNE - Sedikitnya 230 pebalap Bali dan nasional turun di final kejuaraan grasstrack yang digelar Ormas Pemuda Bali Bersatu (PBB) di Sirkuit Tukad Unda, Klungkung, Minggu (11/6). Lintasan yang terkenal banyak tikungan tajam dan kubangan ini menambah adrenalin para pebalap untuk menjajal lintasan.
Utamanya pada pebalap cilik yang datang dari usia delapan tahun hingga sembilan tahun untuk motor kelas 50 dan 65cc. Selain itu pebalap regional dan nasional juga diturunkan dari 125cc hingga 250cc.
Dengan kondisi banyak kubangan berair setelah hujan semalaman membuat banyak pebalap yang jatuh dan keluar arena balapan, utamanya kroser cilik yang motornya mati setelah tergenang air kedalaman hingga 60 cm utamanya pada tikungan ketiga.
“Di hari pertama pada Sabtu kami turunkan sebanyak 170 starter dan final kali ini ada 230 pebalap yang ambil bagian,” ujar Ketua Panitia Putu Ery Ratmadi.
Lomba ini sengaja digelar dalam rangka mempererat tali persaudaraan, sebagaimana tema yang diusung pada perayaan HUT PBB ke-15 yakni, “Bersatu Menjaga Kebhinnekaan dan Taksu Bali”.
Sementara Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta yang membuka langsung final grassctrack mengatakan Klungkung sudah memiliki arena balapan dan bisa dimanfaatkan untuk ajang-ajang positif untuk mencetak pebalap handal untuk mengharumkan Klungkung dan Bali umumnya.
“Arena ini untuk mengurangi anak-anak yang kebut-kebutan di jalan tidak jelas dan sangat membahayakan pengemudi lainnya, dan jika mau ini bisa menjadi tempat yang mumpuni ke depan sebagai arena nasional,” sebutnya.
Ketua PBB Made Mulyawan Arya mengatakan balapan sebagai langkah positif untuk mengolahragakan masyarakat dan mencetak atlet-atlet balap Bali. “Pebalap Bali banyak diakui secara nasional dan setiap ada event kita tetap turunkan mereka, dan ajang kali ini juga sebagai langkah positif untuk mengajak pemuda Bali untuk giat dan melakukan hal-hal positif ke depannya,” katanya.
Salah satu pebalap cilik Radheya yang turun di 50cc dan 65cc mengaku sudah kedua kalinya menjajal arena Tukad Unda ini. “Dulu saya balapan kondisi kering, dan sekarang basah, motornya bahaya mati tapi tadi aman-aman saja,” sebutnya.Selain dihadiri Bupati Klungkung, ajang ini juga dihadiri ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru, Muspida dan tokoh masyarakat setempat.