balitribune.co.id | Amlapura - Ada yang berbeda dengan perayaan HUT SMAN 2 Amlapura kali ini, pasalnya kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Charity yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 serta sebagai media untuk mengapresiasi siswa-siswi SMAN 2 Amlapura dan khalayak umum yang memiliki talenta.
Hari jadi SMAN 2 Amlapura ke-37 yang akan diselenggarakan tanggal 5-7 November 2020, merencanakan sebuah kegiatan dengan nama SMANDA FEST II. SMANDA FEST II adalah sebuah bentuk kegiatan festival yang sudah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. SMANDA FEST II ini diadakan sebagai acara Charity atau berdonasi.
Ketua Osis I Made Adhi Aryadi, Selasa (3/11/2020) menyampaikan, dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan kontribusi dan kecintaan insan muda di Kabupaten Karangasem terhadap seni musik akan meningkat. Bukan hanya di bidang musik, festival ini juga berisi serangkaian lomba-lomba dalam rangka bulan bahasa, MOTION (Music of Teenager Inovation) dengan Guest Star "Pee Wee Gaskins" dan juga HUT Smandapura ke-37.
"Jadi berhubung dengan adanya pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia, maka kegiatan ini akan dilaksanakan secara virtual melalui siaran langsung dengan media Zoom dan juga akan live streaming di akun Youtube Smandapura untuk mencegah penyebaran Covid-19," ungkap Aryadi.
Kepala Sekolah SMAN 2 Amlapura Drs. I Nengah Miyasa, mengatakan, kegiatan motion di masa pandemi memang harus menyesuaikan dengan kondisi sekarang. Dengan demikian kreativitas daripada siswa bisa tertampung tanpa memutus keinginan, kreasi, dan motivasi.
"Jadi pelaksanaan motion ini, memang sudah menyesuaikan dengan kondisi pandemi dari persiapan sudah memenuhi protokol kesehatan dan nanti pelaksanaannya tetap mengacu pada protokol kesehatan,” tandasnya. Sehingga demikian gerak OSIS sebagai ujung tombak pelaksanaannya, bisa terakomodasi, meskipun pandemi namun tetap beraktivitas dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan.
Dikatakannya, mengingat kondisi Pandemi Covid 19, dan tidak bisa tatap muka, maka hampir seluruh kegiatan dilaksanakan secara online. Jadi ada bentuk kegiatan seminar, bulan bahasa, Widyaloka Competition, motion, dan HUT yang memang dilaksanakan secara daring demi menyesuaikan dengan kondisi pandemi.
“Jadi untuk peserta dan panitia sendiri, memang memerlukan perhitungan yang cermat. Dengan sekian banyak kegiatan sudah tentu memerlukan persiapan yang sangat matang. Apalagi mengorganisirkan kegiatan seperti motion nanti ada livenya, di satu sisi teknologi juga sangat berperan saat ini, sehingga orang bisa menikmati tanpa berkerumun atau berkumpul dalam satu tempat," tutupnya.