Rendah Kesadaran akan Keselamatan Berlalulintas | Bali Tribune
Diposting : 5 May 2019 22:45
Ray - Bali Tribune
Bali Tribune/HELM - AKP Ni Putu Ane Parwisti memakaikan helm kepada seorang pengendara dalam Operasi Keselamatan Agung.
balitribune.co.id | Karangasem -  Kesadaran masyarakat akan bahaya keselamatan berlalu lintas masih rendah. Ini seiring terjadi 57 pelanggaran dalam tempo 4 hari Operasi Keselamatan Agung 2019 di wilayah Kabupaten Karangasem. Pelangaran didominasi oleh pengendara yang tidak memakai helm. 
 
"Dari hari pertama kegiatan Operasi Keselamatan Agung sampai dengan hari ini, dua pelanggaran ditilang dan 55 pelanggaran yang berupa teguran. Hari ini saja, ada 30 teguran simpatik," ungkap Kasat Lantas Polres Karangasem AKP Ni Putu Ane Parwisti seusai memimpin Operasi Keselamatan Agung 2019 di Jalur 11 Jalan Veteran Kota Amlapura, Karangasem kemarin.
 
Operasi Keselamatan Agung kemarin dengan sasarannya pengendara yang melintas dan masyarakat yang berada di Taman Kota. Tema dari kegiatan operasi ini adalah Cipta Kondisi pasca  Pileg, Pilpres dan menjelang Idul Fitri 2019 guna meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat  dalam berlalu lintas demi terciptanya kamseltibcarlantas. "Kita juga memberikan sosialisasi dan imbauan tertib berlalu lintas membagikan brosur, stiker, helm gratis, memberikan souvenir alat tulis dan coklat untuk anak-anak maupun orang tua dan pengendara yang sudah tertib berlalu lintas dan melengkapi surat -surat dan kelengkapan berkendara," tandasnya.
 
Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dalam apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Agung 2019 di Mapolda Bali, Senin (29/4) lalu mengatakan, dalam setahun terakhir, angka kecelakaan dan korban meninggal di Bali terus menurun. Kecelakaan itu lebih karena ketidakpatuhan berlalulintas. Ketidakpatuhan itu berkaitan dengan model yang harus diterapkan dalam berlalulintas. Sehingga target dari Operasi Kesemalatan 2019 adalah menurunkan angka kecelakaan, angka kematian, korban luka berat, luka ringan di seluruh masyarakat Bali. "Target yang saya bebankan kepada Pak Dir Lantasadalah menurunkan angka kecelakaan, angka kematian, korban luka berat dan luka ringan di masyarakat Bali. Makanya, perlu kita lakukan apa yang disebut dengan Operasi Keselamatan," ujarnya saat itu. 
 
Dikatakan jendral bintang dua ini, kenapa harus dilaksanakan Operasi Keselamatan karena untuk daerah seperti Bali adalah sangat diperlukan. Bali adalah etalase, pagar, halaman depan Indonesia di mata dunia. Banyak wisatawan dari berbagai negara di dunia datang ke Indonesia. Bali harus menunjukkan kepada dunia bahwa daerah ini harus tertib berlalulintas. 
 
Kecelakaan di Bali terbanyak berasal dari sepeda motor. Penyebabnya adalah model yang tidak diterapkan dengan baik. Para pengendara sepeda motor di Bali, bila dalam kegiatan keagamaan, rata-rata warga Bali tidak menggunakan helm dan hanya mengenaka. udeng, "Para pengendara sepeda motor di Bali, harusanya udeng-nya disimpan dan helmnya dipakai. Bukan udeng dipakai, helm disimpan. Pelan-pelan kami akan mengubah ini melalui Operasi Keselamatan. Ini harus pelan-pelan," ujarnya. 
 
Saking tingginya angka kecelakaan di Bali, Kapolda membandingkan dengan bahwa jumlah korban perang di Siria dan jumlah kematian angka kecelakaan di Bali hampir sama. Ini namanya mati sia-sia. Ini juga karena tidak tertib lalulintas. uni