BALI TRIBUNE - Rusaknya jaringan pipa di sumber mata air Gamongan 1 di Desa Kayubihi, Bangli, mengakibatkan pasokan air ke ribuan pelanggan terganggu. Hingga kini pihak PDAM sendiri masih kebingungan mencari sumber kerusakan.
Kabag Teknik PDAM Bangli, Wayan Rudiantara, saat dikonfirmasi, Senin (19/2), tidak menampik akan adanya gangguan ini. Kerusakan terdeteksi pada hari jumat (15/2) lalu, di mana pipa jenis PVC berdiameter 3 dim tersumbat.
“Setelah dilakukan perbaikan, kami prediksi pasokan akan normal kembali. Ternyata debit air dalam pipa menurun. Karen itu pada hari Sabtu (16/2) beberapa petugas melakukan pengecekan jaringan pipa yang terpasang di aliran Tukad Melangit,” jelasnya.
Ia mengatakan, diduga ada kebocoran yang menyebabkan turunnya debit air di dalam jaringan pipa. Namun setelah dicek, tidak ditemukan kebocoran. Hal ini menyebakan pihak PDAM Bangli bingung. Pihaknya masih mencari tahu apa penyebab turunnya debit air tersebut.
Lanjut Rudiantara, penurunan debit dari sumber berpengaruh terhadap ketinggian air di bak reservoir. Dalam kondisi normal, ketinggian air di reservoir 30-40 cm. Sedangkan saat ini hanya 7 cm. “Ini sangat mempengaruhi supply air ke pelanggan,” kata Rudiantara.
Dampak dari kondisi ini, kata dia, dirasakan oleh para pelanggan di wilayah Banjar Pande, Cempaga, Pakuwon, Gunaksa, Belumbang ,Griya. Ia memaparkan, sekitar tiga ribu pelanggan tidak mendapatkan pasokan air bersih dari jaringan PDAM Bangli.
Untuk itu, pihaknya mendistribusikan air bersih secara bergilir. “Akan diatur sehingga semua pelanggan mendapatkan pasokan air walaupun tidak seperti biasanya. Kami siapkan mobil tanki. Bila masyarakat membutuhkan, kami siap melayani,” ucap Rudiantara.
Salah seorang warga, Agung Oka, mengatakan, tidak adanya pasokan air bersih sudah dirasakan sejak Sabtu (17/2). Air baru mengalir kalau sudah larut malam, itupun debitnya kecil. Ia berharap perbaikan segera tuntas agar pasokan air bersih dari PDAM Bangli normal kembali.