BALI TRIBUNE - Pasca turunnya status Gunungapi Agung dari waspada ke siaga, warga yang mengungsi berangsur-angsur meninggalkan 'gumi keris' Badung. Tercatat jumlah pengungsi yang masih bertahan hingga saat ini sebanyak 1.079 orang dari sebelumnya sebanyak 6.165 orang. Bahkan dari enam kecamatan, Petang nihil pengungsi dari sebelumnya tercatat 299 orang.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, jumlah pengungsi berkurang setelah status Gunung Agung turun dari Awas menjadi Siaga dan kini ada momen Hari Raya Galungan dan Kuningan. "Sudah banyak yang pulang. Sekarang jumlahnya tinggal 1.079," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, dr. Ni Nyoman Ermy Setiari seizin Kepala Pelaksana BPBD Badung, Selasa (14/11).
Adapun 1.079 pengungsi itu meliputi Kecamatan Abiansemal 113 orang, Mangwi 642 orang, Kuta 59 orang, Kuta Utara 174 orang, dan Kuta Selatan 91 orang pengungsi. "Jumlah ini masih bisa berubah. Tapi khusus Kecamatan Petang sekarang sudah nihil pengungsi," tegasnya.
Ermy memperkirakan, jumlah tersebut masih bisa berubah. Bisa berkurang dan bisa juga bertambah. Pasalnya, ada informasi bahwa sejumlah pengungsi akan kembali ke Badung setelah Hari Raya Galungan dan Kuningan. "Mungkin saja ada yang merayakan Galungan dan Kuningan di kampung, setelah selesai mereka balik ngungsi lagi," kata Ermy.
Atas hal itu, pihaknya mengaku akan terus melakukan pendataan. Pihaknya juga tidak akan melarang para pengungsi yang masuk KRB III untuk datang ke Badung. "Kami tetap ‘membuka pintu’ bagi para pengungsi. Tentunya diprioritaskan bagi yang berasal dari KRB III," kata Ermy.
Sementara, yang di luar itu, pihaknya juga tidak bisa memaksakan untuk tidak mengungsi ke Badung. Hanya saja, bantuan logistic akan diprioritaskan bagi yang berasal dari KRB III.