balitribune.co.id | Mangupura - Yel – yel bernada Bapak Wayan Koster, Gubernur Bali bergemuruh disuarakan oleh ribuan siswa SMA/SMK di Kabupaten Badung saat menyambut kehadiran Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini dalam acara Gubernur Bali Menyapa di SMAN 1 Kuta Utara, Kabupaten Badung pada, Jumat (1/9).
Acara itu dihadiri oleh Kepala Bappeda Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra, dan Kepala Disdikpora Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa.
Setiba di SMAN 1 Kuta Utara, ribuan siswa yang sebagian besar berasal dari Kabupaten Badung ini meminta Gubernur Bali, Wayan Koster untuk berfoto bersama, permintaan itu langsung diterima Gubernur Koster. Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini juga menjadi rebutan ribuan milenial hingga para guru untuk bisa berselfie.
Dalam acara Gubernur Bali Menyapa, kepemimpinan Gubernur Koster dengan visi NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI melalui POLA PEMBANGUNAN SEMESTA BERENCANA menuju BALI ERA BARU mendapat sambutan meriah, karena telah membangun infrastruktur dan sarana prasarana strategis di Pulau Bali, diantaranya yaitu Pelindungan Kawasan Suci Besakih, Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Pelabuhan Segitiga Sanur – Sampalan – Bias Munjul, Shortcut Singaraja – Mengwitani, Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, Tol Jagat Kerthi Bali, Bali Maritime Tourism Hub, hingga pembangunan Bendungan Sidan dan Bendungan Danu Kerthi.
Para guru dan siswa yang hadir dibuat kagum atas capaian prestasi pembangunan Gubernur Bali. Karena tidak saja membangun infrastruktur dan sarana prasarana strategis, namun orang nomor satu di Pemprov Bali ini juga mewujudkan program pembangunan Bali yang monumental dan fundamental dengan memperkokoh adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal Bali hingga memberikan keberpihakan terhadap dunia pendidikan di Provinsi Bali.
Keberpihakan Gubernur Koster terhadap pendidikan, sudah dilakukannya sejak terpilih sebagai Anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDI Perjuangan yang bertugas di Komisi X DPR RI dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, serta mengeluarkan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk meringankan beban siswa dalam membiayai pendidikan di sekolah, hingga program Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk meringankan beban siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Kehadiran Gubernur Bali, Wayan Koster dihadapan para siswa SMA/SMK telah menginspirasi ribuan siswa yang hadir, setelah pria kelahiran 20 Oktober 1962 ini dikenal memiliki latar belakang hidup yang susah sewaktu kecil, namun memiliki kepribadian hidup yang sangat ulet, cerdas, dan aktif berorganisasi saat menempuh pendidikan di Sekolah Dasar, SMP Bhaktiyasa Singaraja, SMA Negeri Singaraja sampai mendapat juara umum, kemudian lulus kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1987 dengan gelar Sarjana Matematika, hingga pada akhirnya Wayan Koster mendapat kerja sebagai tenaga honorer peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdikbud RI dan diangkat sebagai PNS. Karirnya di PNS harus usai, setelah Wayan Koster memutuskan diri untuk berkarir di dunia politik dengan menjadi kader PDI Perjuangan dan terpilih sebagai Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan. Masyarakat Bali kemudian memberikan kepercayaan kepada Wayan Koster untuk menjadi Gubernur Bali yang dilantik pada 5 September 2018 dengan membawa visi pembangunan Bali, yaitu NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI melalui POLA PEMBANGUNAN SEMESTA BERENCANA menuju BALI ERA BARU.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kuta Utara, Nyoman Naranata mengucapkan terimakasih atas kehadiran Gubernur Koster ke SMAN 1 Kuta Utara yang telah berdiri sejak tahun 1986. Kami mengakui program penguatan adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal Bali yang digagas Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster sangat memberikan manfaat untuk mendukung kegiatan pendidikan di sekolah.
Karena itu, Kami memberlakukan pengenalan budaya lokal di sekolah ini seperti mekotekan, perang ketupat, hingga belajar membuat penjor, serta ikut melaksanakan perayaan Tumpek, berbusana adat Bali setiap hari Kamis, Purnama, dan Tilem, dan belajar aksara Bali yang diterima sangat antusias oleh para siswa. Kami meyakini terobosan program NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI adalah upaya kuat untuk menjaga adat, tradisi, sampai seni budaya Bali yang akan diteruskan oleh generasi penerus, terutama siswa-siswi SMA/SMK di Kabupaten Badung.