Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Rugi Ratusan Juta, Petani Buleleng Menjerit

petani
Bali Tribune / PERTANIAN - Lahan pertanian jagung yang dibiarkan terbengkalai tidak dipanen akibat harganya tidak sebanding dengan modal yang mereka keluarkan.

balitribune.co.id | Singaraja - Program ketahanan pangan pemerintah ternyata belum menyentuh kepentingan kaum petani secara keseluruhan. Buktinya, ratusan petani di Buleleng menjerit setelah hasil panen mereka terbuang percuma akibat tidak terserap pasar. 

Panen raya jagung yang diharapkan dapat memberikan keuntungan ternyata isapan jempol belaka. Selain harga jatuh, tanaman jagung nyaris tidak bisa dipanen akibat tidak ada pembeli. Petani pun akhirnya gigit jari dan menumpahkan kekesalannya kepada pemerintah yang dianggap tidak becus menggarap sektor pertanian.

Informasi dilapangan menyebutkan, lokasi tanaman jagung seluas 60 hektar di Buleleng barat terutama di Kecamatan Gerokgak tidak terserap pasar akibat pengusaha yang biasa membeli jagung menolak untuk membeli. Alasannya selain harga jatuh para pengusaha pakan ternak tidak lagi beroperasi akibat pabriknya tutup.

“Para petani menangis akibat rugi ratusan juta karena saat panen jagungnya tidak ada yang membeli. Mereka terpaksa menjual dengan harga dibawah pasar atau terpaksa dipanen kemudian ditimbun dirumah,” kata Ketua Serikat Petani Buleleng  M. Rasyid, Minggu (13/4).

Ia menyebutkan, harga jagung yang biasa mereka jual sekitar Rp 8 juta/ 30 are luas tanaman jagung kini tidak lagi bisa dijual akibat minimnya minat pasar membeli jagung. Menurutnya, saat ini harga jual yang ditawarkan sebesar Rp 5.000/kg, itu pun tetap tidak ada pembeli. Kondisi itu menyebabkan petani pasrah dan memilih membiarkan tanaman jagungnya tanpa dipanen.

“Dengan kondisi itu para petani tentu rugi. Mereka berhitung soal bayar cicilan bank karena sebagian dari mereka ada yang menggunakan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pembiayaan,” imbuhnya.

Menurut dia, para pengusaha yang biasa membeli jagung hasil panen mereka sudah tidak membeli lagi. Penyebabnya, harga jagung selain anjlok, pengusaha pakan ternak pabriknya banyak yang tidak beroperasi lagi akibat melemahnya kondisi ekonomi.

“Informasi dari pengusaha yang biasa membeli jagung, banyak pabrik pakan dengan jagung sebagai bahan utama sudah pada tidak beroperasi. Dan itu menjadi penyebab jagung petani tidak terserap pasar,“ kata Rasyid.

Ia juga mengatakan, pemerintah telah memutuskan tahun 2025 tidak lagi impor jagung untuk pakan ternak. Hal itu dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Hanya saja, kondisi yang petani hadapi saat ini menjadi ironi karena jagung petani tidak terserap pasar.

Melihat kondisi itu, Rasyid yang pernah di undang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara pada Hari Tani beberapa waktu lalu, berharap agar Nasib petani benar-benar diperhatikan. Terlebih dengan adanya program ketahahan pangan Presiden Prabowo jangan sampai hanya  menjadi obyek kepentingan sesaat yang justru semakin membuat terpuruk nasib petani.

“Menteri pertanian dan pihak terkait hingga pemerintahan terbawah hendaknya benar-benar meperhatikan nasib dan kebutuhan petani. Karena program ketahanan pangan pemerintah nasibnya ada dipetani,” tandasnya.

wartawan
CHA
Category

Besut Honda CRF 250R, Arsenio Bertekad Juara Kejurnas Motocross 2025

balitribune.co.id | Jakarta - Pebalap muda berbakat yang tergabung dengan Astra Honda Racing Team (AHRT), Arsenio Al Ghifari bertekad meraih Kejurnas Motocross 2025. Dalam Kejurnas MX2 2025 ini, Arsenio yang mengandalkan CRF250R, telah terbukti kompetitif di lintasan nasional maupun internasional. Tahun lalu, Arsenio menunjukkan semangat luar biasa dalam Kejurnas Motocross kelas MX2.

Baca Selengkapnya icon click

Melalui CAMILAN Cara Mudah Memastikan Legalitas Aplikasi Pindar

balitribune.co.id | Denpasar - Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan secara langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan internet. Lebih umum kemudian masyarakat mengenalnya sebagai pinjaman online (pinjol). Namun maraknya pinjol ilegal berdampak negatif terhadap citra industri LPBBTI yang diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Hingga Maret 2025, OJK Edukasi Keuangan 5 Juta Peserta

balitribune.co.id | Denpasar - Sejak 1 Januari 2025 hingga 31 Maret 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyelenggarakan 1.394 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 5.431.225 peserta di seluruh Indonesia. Platform digital Sikapi Uangmu, yang berfungsi sebagai saluran komunikasi khusus untuk konten edukasi keuangan kepada masyarakat melalui minisite dan aplikasi, telah menerbitkan 80 konten edukasi, dengan total 373.193 audiens. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

KB Bali Bukan Soal Jumlah Tapi Penerus Budaya

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan Bali tidak menutup diri untuk kehadiran orang luar Bali yang mencari penghidupan di Bali. Namun hal tersebut jangan sampai menggerus populasi orang lokal Bali.

“Di Bali bukan persoalan jumlah siapa yang datang ke Bali, tetapi siapa yang kita ajak untuk mengurus budaya,” ungkapnya saat menghadiri Kongres Daerah XI IA ITB Pengda Bali di Duta Orchid Garden, Minggu (13/4).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.