
balitribune.co.id | Mangupura - Satu rumah di kawasan Permata Residence, Mengwitani habis tergerus banjir hingga rata dengan tanah, pada Rabu (10/9). Ironisnya lagi, selain menyapu rumah, warga penghuni rumah juga menjadi korban. Tiga orang penghuni rumah tersebut, yakni satu keluarga, hingga kini masih dilaporkan hilang.
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa meninjau langsung lokasi terdampak, pada Kamis (11/9). Bupati memberikan semangat kepada keluarga korban.
"Saya memantau langsung pascakejadian banjir kemarin di beberapa titik di Badung ini. Salah satunya di Gadon ini yang kelihatannya memang cukup parah," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, bupati sempat menyoroti kelemahan pemanfaatan ruang di perumahan tersebut dengan menjadikan kawasan yang tidak layak huni sebagai pemukiman. Sebagai tindak lanjut dari kejadian ini pihaknya mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk berkoordinasi dengan pihak pengembang perumahan.
“Dari segi ruang juga perlu kita evaluasi juga di sini. Saya tadi juga sudah perintahkan Pak Camat dan Perbekel untuk berkoordinasi juga dengan pihak developer, termasuk juga kami akan memanggil Kadis Perkim terkait dengan kondisi di lapangan saat ini,” kata Adi Arnawa.
Bupati juga mewarning para pengembang dalam membangun perumahan agar tidak semata-mata mengejar untung, namun juga memperhatikan kelayakan lokasi.
"Dengan kejadian ini kita akan evaluasi nanti. Tidak boleh hanya berpikir dari sisi komersil saja, tapi juga dari tempatnya apakah layak atau tidak untuk dimanfaatkan sebagai perumahan,” tukasnya.
Diketahui bencana banjir bandang pada Rabu (10/9) menerjang wilayah di Kabupaten Badung. Sejumlah wilayah Badung, Denpasar dan sekitarnya bahkan sampai lumpuh karena besarnya luapan air. Banjir juga merusak bangunan dan meremdam cukup banyak rumah warga.
Di depan Pasar Kerobokan, Kuta Utara satu orang meninggal dunia karena terseret arus banjir.