Saat Penghujang Jalur Bypass Jimbaran "Masih Tenggelam" | Bali Tribune
Diposting : 10 March 2021 10:48
Made Ari Wirasdipta - Bali Tribune
Bali Tribune/ Wabup Suiasa saat tinjau rumah warga yang masih tergenang air.
balitribune.co.id | Kuta Selatan - Banjir yang melanda jalan bypass Ngurah Rai Jimbaran-Nusa Dua titik simpang kampus Unud hingga SLB B Pembina Tingkat Nasional (PTN) Negeri Jimbaran dan sempat melumpuhkan jalur transportasi utama Denpasar-Nusa dua. Ironisnya kondisi ini selalu terjadi saat musim penghujan tiba, khususnya ketika hujan deras terjadi.
 
Terhadap kondisi ini, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, ikut berbasah-basah memantau rumah warga yang terdampak banjir. "Banjir ini dipicu karena luapan air sungai di sebelah SLB yang ada sumbatan berupa sedimentasi. Karena juga lokasi banjir merupakan muara aliran sungai dari Goa Gong, sehingga apabila hujan akan ada kiriman air dari daerah atas atau bukit," ucap orang nomor dua di Kabupaten Badung ini.
 
Saat melaksanakan pemantauan ke lokasi, dirinya didampingi Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta dan Lurah Jimbaran Ketut Rimbawan. Lanjut Suiasa,  kedepan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida dan Dinas PUPR Provinsi  untuk mengambil langkah-langkah solutif dan konkrit.
 
Mengingat kawasan jalan ini menjadi kewenangan pemerintah pusat, tentu kami akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Balai Sungai dan PU Provinsi Bali serta akan segera menentukan titik-titik krusial yang ada di kawasan ini.
 
 "Sehingga bisa segera diambil langkah untuk mengatasi banjir yang melanda kawasan ini secara permanen untuk jangka panjang,” ujarnya.
 
Wabup juga menambahkan kedepan akan dipikirkan juga untuk membuat ruas-ruas pemecah dari saluran air yang ada saat ini. Disamping itu kita juga akan melakukan analisa berkenaan dengan lebar sungai dan sedimentasi. "Tentu kondisi ini harus kita atensi bersama," ucapnya.
 
Ia menambahkan untuk penanganan jangka pendek pihaknya sudah memerintahkan kepada dinas terkait untuk perbanyak mesin penyedot air serta membuat saluran darurat dan resapan biopori untuk mengurangi genangan air di kawasan tersebut.
 
Sementara itu, Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta mengatakan hasil pemantauannya di Kuta Selatan tidak hanya ruas jalan By Pass yang tergenang air. Kondisi ini juga terjadi di Jalan Uluwatu I dan II. Namun dikatakan kondisi ini tidak berlangsung lama karena sekitar 3 jam air sudah kembali surut.
 
Pihaknya mengakui kondisi ini disebabkan oleh drainase yang tersumbat dan endapan berupa material lumpur yang mengakibatkan terjadinya pendangkalan. Setidaknya dalam penanganan ini sekitar 4 pompa penyedot air dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida Balai Sungai dan 6 pompa dari PUPR Badung dikerahkan untuk menyedot genangan air tersebut, sehingga kondisi kembali normal.