Sambut Penerbangan Internasional, BPPD Denpasar Ingatkan CHSE dan Optimalkan Strategi 3T | Bali Tribune
Diposting : 23 November 2020 05:08
Viktor Riwu - Bali Tribune
Bali Tribune/ Ida Bagus Gede Sidharta
Balitribune.co.id | Denpasar - Wacana dibukanya penerbangan internasional, menjadi angin segar bagi geliat pariwisata di Bali. Tak ayal banyak pihak menantikan kabar baik ini. Namun demikian, diperlukan sebuah upaya berkelanjutan dan terintegrasi untuk mendukung pulihnya pariwisata di Bali yang bermuara pada bergeraknya perekonomian.
 
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar Ida Bagus Gede Sidharta pada Minggu (22/11) mengingatkan pentingnya konsistensi penerapan standar protokol kesehatan CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah Lingkungan). Hal tersebut merupakan sebuah upaya untuk meyakinkan wisatawan agar memilih Bali khususnya Denpasar sebagai salah satu tujuan utama wisata.
 
"Semua harus konsisten, baik dari pelaku pariwisata, pemerintah sebagai pemegang kebijakan dan masyarakat," kata Sidharta.
 
Pria yang akrab disapa Gusde ini berharap langkah pemerintah terus mengoptimalkan strategi 3T, yakni tracing (penelusuran), testing (pengujian), dan treatment (perawatan) dalam memerangi Covid-19 terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
 
Pun demikian perlu juga diingat bahwa jurus 3T sama sekali tidak membantu apabila warga masyarakat kurang mematuhi kaidah saat memasuki situasi adaptasi normal baru. Dimana,  adaptasi kebiasaan baru memberikan penekanan pada tiga hal penting, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan alias 3M.
 
Pihaknya telah mendorong agar test swab lebih masif untuk membantu mendukung data rencana membuka penerbangan internasional. Data yang memperkuat keamanan dari Covid-19 dapat diterima secara internasional.
 
Langkah tersebut diharapkan meyakinan wisatawan datang kembali ke Bali, khususnya Kota Denpasar. Selain upaya untuk memastikan bahwa berwisata di Bali aman dari penularan Covid-19, upaya pembenahan dan penataan akomodasi pariwisata dan destinasi juga harus dioptimalkan.
 
Hal ini, kata dia, lantaran langkah tersebut merupakan salah satu upaya dalam menjaga keberlanjutan kepariwisataan di Bali secara umum dan Kota Denpasar khususnya. Meskipun kondisi tidak mudah akibat pandemi, perbaikan harus tetap dilakukan.