Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Sarang Prostitusi Digerebek, 33 PSK Diamankan

PSK
DICIDUK - Puluhan wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) diciduk Tim Gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar. Puluhan PSK ini langsung diamankan di Kantor Satpol PP Denpasar, Rabu (15/11).

BALI TRIBUNE - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar mengamankan 33 wanita Pekerja Seks Komersial (PSK). Puluhan PSK ini diciduk saat penggerebekan di tiga tempat lokalisasi di wilayah Sanur Denpasar, Selasa (14/11) malam.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Dewa Anom Sayoga mengatakan penggerebekan dilakukan menindaklanjuti instruksi dari Walikota Denpasar terkait dengan larangan perbuatan asusila dan praktik prostitusi di Kota Denpasar. Selain itu, pencidukan PSK tersebut karena melanggar dua perda sekaligus di Kota Denpasar, yakni Perda Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pemberantasan Pelacuran, dan Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum. 

Dikatakan, saat penggerebekan tim gabungan melibatkan  unsur TNI, Polri, Pecalang Kota Denpasar, dan Komisi Penanggulan AIDS (KPA) Kota Denpasar, mendatangi tiga lokalisasi di kawasan Sanur. Adapun tiga lokalisasi tersebut yakni Hotel Barokah, kawasan Tirta Ening 05 X Sanur  dan Tirta Ening 14. “Kami tindak tegas PSK yang melanggar ketertiban umum dan menjadi penyakit masyarakat,” ujar Dewa Sayoga ditemui di Kantornya, Rabu (15/11).

Penertiban rutin dilaksanakan lantaran banyaknya keluhan masyarakat atas praktik prostitusi tersebut, terlebih hal ini akan membawa dampak pada kasus HIV/AIDS di Kota Denpasar. Menurutnya, makin menjamurnya PSK di Kota Denpasar lantaran pasca ditutupnya lokalisasi besar di beberapa Kota di Indonesia. "Razia akan terus dilakukan untuk menekan merebaknya aktivitas penyakit masyarakat. Ini juga sebagai langkah antisipasi dan memberi efek jera kepada para PSK," imbuhnya.

 Dikatakan, untuk sementara puluhan PSK akan dilakukan langkah penyidikan yang dilakukan di kantor Satpol PP Denpasar, Rabu (15/11). Sedangkan pada Jumat (17/11) akan dilaksanakan tindak pidana ringan (tipiring) di Pengadilan Negeri Denpasar.  "Sebanyak 33 PSK yang kami amankan langsung dibawa ke kantor untuk dilakukan langkah penyidikan dan pembinaan. Selanjutnya akan dilaksanakan langkah tipiring sesuai dengan pelanggaran perda yang ada," terangnya.

Sementara saat menjalani penyidikan di Kantor Satpol PP Denpasar, Rabu (15/11) kemarin, terlihat puluhan PSK ternyata rata-rata masih berusia muda. Rata-rata 33 PSK itu berumur 17 tahun hingga 24 tahun dan berasal dari berbagai daerah dari luar Bali didominasi  asal Jawa timur dan Jawa Barat. Mereka datang ke Bali dengan berbagai alasan, ada yang mengaku karena kebutuhan ekonomi bahkan ada juga yang mengaku karena tergiur dengan penghasilan besar.

Salah satu PSK, Cika Putri Nabila (19), yang juga berasal dari Bandung mengaku memilih bekerja sebagai pelayan hidung belang di Bali karena tuntutan ekonomi. Selain itu kata Putri, ia yang sudah dari kecil tidak bersama orang tuanya karena bercerai memilih jalan sendiri untuk mendapatkan uang. Karena selama ini kata Putri, ia hanya bersama neneknya. "Dulunya saya bekerja di toko di Bandung tidak mendapatkan penghasilan sebesar sekarang. Penghasilan waktu kerja di toko perbulannya hanya Rp 1,2 juta, kalau di sini bisa sampai Rp 4,5 Juta," jelasnya.

Diakuinya, saat bekerja menjadi PSK, pihaknya bisa melayani 3 sampai 4 pria hidung belang dalam satu hari terhitung dari pukul 16.00 wita hingga 04.00 wita. Sekali kencan tarifnya berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Namun dari tarif tersebut tidak semuanya masuk ke kantong pribadi melainkan harus dipotong untuk sewa bungalow dan sogok oknum aparat. "Kalau tiap kencan saya hanya dapat jatah Rp. 80 ribu, soalnya dipotong untuk sewa bungalow dan bayar uang kemanan," ujarnya. 

Sementara PSK lainnya, Marisa (19), asal Bandung mengatakan ia baru dua bulan berada di Bali. Marisa datang ke Bali karena ada tawaran dari salah satu temannya untuk bekerja di Bali tepatnya wilayah Sanur dengan penghasilan besar. Karena merasa cocok Marisa langsung datang ke Bali dan bertemu dengan salah satu Bos yang mengajaknya ke tempat tersebut. Namun apes, baru dua bulan bekerja ia malah diciduk di Mes Hotel saat masih tertidur. "Kemarin malam saya masih tidur. Tiba-tiba Satpol PP datang, katanya kami mau dibawa untuk di data," jelasnya.

wartawan
Redaksi
Category

Tradisi Makepung Lampit, Ritual Kesuburan dan Syukur Petani

balitribune.co.id | Negara - Makepung sebagai salah satu kekayaan budaya di Jembrana. Selain atraksi makepung cikar, Jembrana juga memiliki atraksi makepung lampit. Makepung lampit memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Sebagai warisan budaya tak benda, kini makepung terus dilestarikan di Jembrana.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

OJK: Konsistensi Kinerja Perbankan Dipastikan Solid Sampai Akhir Tahun 2025

balitribune.co.id | Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan IV-2025 yang menunjukkan optimisme responden bahwa kinerja perbankan akan tetap solid hingga akhir tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Teror Kera Liar di Tenganan, Rusak Kebun Masuk Rumah Warga

balitribune.co.id | Amlapura - Populasi kera ekor panjang atau Macaca Fascicularis yang semakin tidak terkendali di wilayah pegunungan Bukit Gumang, Bukit Nyuh Tebel dan Bukit Tenganan saat ini cendrung menjadi hama yang meresahkan petani dan warga utamanya di Desa Tenganan dan Desa Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Karangasem.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

5 Pelanggaran Lift Kaca di Pantai Kelingking, Gubernur Bali Ambil Tindakan Tegas

balitribune.co.id | Denpasar - Pada Minggu (23/11) Gubernur Bali, Wayan Koster memerintahkan PT Indonesia Kaishi Tourism Property Investment Development Group sebagai penyelenggara pembangunan lift kaca (Glass Viewing Platform) di Pantai Kelingking, Banjar Karang Dawa Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung menghentikan seluruh kegiatan pembangunan lift kaca tersebut.

Baca Selengkapnya icon click

Kemendag Fokus Memperbaiki Pemasaran Produk UMKM Hingga Bisa Menembus Pasar Internasional

balitribune.co.id | Mangupura - Kendati pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia mampu menghasilkan produk berkualitas yang layak dijual di pasar luar negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia mengungkapkan saat ini tantangan terberat para UMKM adalah terkait pemasaran.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.