
balitribune.co.id | Mangupura - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung kembali melakukan pembongkaran tower tak berizin alias bodong di wilayah Kabupaten Badung.
Pada Senin (8/9), sebuah tower jenis monopol yang berlokasi di Desa Gerih, Kecamatan Abiansemal, dibabat aparat penegak Perda Badung.
Tower monopol ini dibongkar karena tidak mengantongi izin. Dalam pembongkarannya Satpol PP menerjunkan belasan aparat.
Kepala Satpol PP Badung IGAK Suryanegara yang dikonfirmasi membenarkan pihaknya melakukan pembongkaran tower di Desa Gerih, Kecamatan Abiansemal.
Menurut dia pembongkaran tower jenis monopol ini merupakan eksekusi lanjutan dari pembongkaran-pembongkaran tower sebelumnya.
"Tadi, kita awali pembongkarannya di Gerih, Abiansemal yang berjenis monopol," ujarnya.
Sebelumnya target ada 125 tower yang dinyatakan melanggar dan dibongkar. Namun, saat ini baru terbongkar sebanyak 111 tower yang berhasil dibongkar. Pembongkaran tower bodong sejak era pemerintahan Bupati AA Gde Agung dan Bupati Nyoman Giri Prasta tersebut sempat tertunda. Pasalnya, ada gugatan PTUN kepada Pemkab Badung, baik masalah pembongkaran maupun perizinan.
Namun, setelah melalui masa persidangan dari mulai PN, PTUN di Denpasar, Tinggi, MK, PK dan PK 2, Pemkab Badung menang. Atas kemenangan tersebut Bupati Badung kembali memerintahkan Tim Yustisi untuk melanjutkan pembongkaran.
"Ini lanjutan pembongkaran menara yang dulu dari target 125 baru kita selesaikan 111 buah, sempat tertunda karena adanya gugatan, tapi setelah menang, maka oleh Bapak Bupati memerintahkan kita Tim Yustisi melanjutkan pembongkaran," kata Suryanegara.
Dalam mengeksekusi tpqer bodong ini, lanjut birokrat asal Denpasar ini pihaknya mengikuti prosedur yang berlaku. Yakni mulai dari rekomendasi Tim P3MT kepada Bupati Badung kemudian lanjut Tim Yustisi membuat telahan staf sampai dengan mendapatkan surat perintah untuk melakukan pembongkaran.
"Ada 13 menara (dibongkar). Ini tersebar di Kabupaten Badung," pungkas Suryanegara.