Semarapura, Bali Tribune
SD Negeri Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, dinilai tim Penilai Lomba UKS tingkat Provinsi Bali Kamis (29/9). Penilaian dilakukan terkait lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Tahun 2016 yang diwakilkan SDN Tohpati. Kehadiran Tim Penilai yang berjumlah 10 orang disambut Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Kadisdikpora Nyoman Mudarta, Camat Banjarangkan Agung Mas Ananda, Sekertaris PMI Ngakan Mintu, Kepala Sekolah Nyoman Mudita, para guru dan ratusan siswa SDN Tohpati di Balai Desa Tohpati.
Kepala Sekolah Nyoman Mudita mengatakan, berbagai upaya peningkatan kwalitas hidup dan kesehatan komunitas sekolah selalu dilakukan disekolahnya. Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya; memberikan ceramah tentang kebersihan pada setiap pelaksanaan upacara bendera di hari Senin, pengawasan dan pembinaan perilaku hidup bersih yang dilakukan semua guru, pembinaan kantin sekolah, olah raga kesegaran jasmani oleh seluruh komunitas sekolah, pelatihan dokter kecil kepada sejumlah siswa, penyuluhan tentang pencegahan penyakit dan makanan/minuman serta pemberian imunisasi oleh petugas puskesmas.
Selain pemberian pendidikan kesehatan, sekolah yang memiliki 132 anak didik ini juga melakukan pembinaan lingkungan sekolah sehat, seperti penataan halaman sekolah, mengadakan lomba kebersihan kelas serta kerja bakti. “ Semoga dengan semua upaya kami, seluruh komunitas sekolah memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat,’’ ujar Nyoman Mudita.
Ketua Tim Pembina UKS Provinsi Bali Ketut Sudikerta, dalam sambutannya yang dibacakan Dra. IGA Ayu Mertha Dhyani Dewi mengatakan Lomba Sekolah Sehat (LSS) merupakan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah dan salah satu sarana kegiatan pembinaan dan pengembangan bagisetiap sekolah dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas peserta didik sejak usia dini.
Aspek yang dinilai meliputi kegiatan pembinaan UKS, yaitu pemantauan, pelatihan, dan keterlibatan sekolah, kebersihan sarana/prasarana kelas, ruang guru, kantin, toilet, air bersih, tempat cuci tangan, tempat ibadah, kondisi tempat sampah, dan UKS. Selain itu penilaian terhadap perilaku kesehatan peserta didik, diantaranya pengetahuan tentang UKS, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan, seperti pelaksanaan penjaringan kesehatan dan penyuluhan oleh petugas Puskesmas.
Bupati Suwirta dalam sambutannya mendorong para guru supaya bisa menjadi tauladan dalam mengajarkan pentingnya hidup bersih dan sehat. Apa yang diperoleh disekolah supaya diteruskan dan diterapkan dirumah serta dalam pergaulan dimasyarakat. “Lakukan banyak pembinaan pelatihan dan motivasi tentang kebersihan dan kesehatan, namun jangan hanya pada saat akan ada penilaian saja, jagalah kebersihan dan kesehatan secara berkelanjutan untuk diterapkan setiap hari,” ujar Bupati Suwirta. Dalam proses penilaian itu Bupati Suwirta sempat mendampingi salah satu penilai melakukan penilaian.