balitribune.co.id | Negara - Hujan deras disertai petir yang terjadi Sabtu (27/1) sore pekan lalu memakan korban.Sebanyak 13 orang buruh angkat buah semangka yang tengah bekerja memanen semangka tersambar petir di kawasan persawahan Subak Kawis, Desa Budeng, Kabupaten Jembrana.
Satu orang meninggal dunia di tempat peristiwa. Sedangkan 12 lainnya harus dirujuk ke BRSU Tabanan karena mengalami luka parah.
Para korban tersebut merupakan warga di sejumlah desa di Kecamatan Mendoyo, kabupaten Jembrana. Enam orang berasal dari Kelurahan Tegalcangkring, dua orang merupakan warga Desa Penyaringan, satu orang warga Desa Mendoyo Dauhtukad dan dua orang warga Desa Delodbrawah.
Menurut keterangan, sebelum kejadian, 13 orang buruh tersebut mulai bekerja di lokasi panen semangka di kawasan persawahan Subak Kawis, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana. Setiba dilokasi, para pekerja langsung melakukan pemanenan semangka.
Dari lima petak sawah, sekira pukul 14.30 Wita baru tiga petak yang terpanen karena hujan gerimis. Saat itu pekerja berinisiatif untuk mencari tempat berteduh. 12 orang berteduh di gubuk yang berada di tengah sawah dan seorang berteduh di rumah warga sekitar 25 meter sebelah timur sawah.
Salah seorang korban, Sariani (51) warga Banjar Sekar Panca Sari, Desa Mendoyo Dauhtukad mengatakan petir menyambar sekira pukul 15.00 Wita saat hujan mulai deras. Namun korban tidak mengetahui kejadian secara pasti karena disaat tersadar korban dan rekan-rekannya yang berjumlah sebelas orang posisinya sudah terpental beberapa meter di seputaran gubuk.
Sedangkan seorang lainnya masih berada di gubuk yakni Ni Wayan Suriati (58) warga Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegal Cangkring kondisinya meninggal dunia di TKP.
Korban menyatakan ketika tersadar merasakan seluruh badan kaku dan tidak bisa digerakan, “Saat tersadar saya melihat seluruh teman-teman dalam keadaan masih tidak sadarkan diri di seputaran gubuk,” ungkapnya.
Setelah bisa menggerakan tubuhnya, korban langsung mengambil posisi duduk dan melambaikan tangan ke arah warga yang berada di mobil yang berada tidak jauh dari TKP. Seluruh korban saat itu juga dievakusi ke RSU Negara. Dari sebelas korban selamat, seorang diantaranya kondisinya mengalami luka berat.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Agus Riwyanto Diputra dikonfirmasi Minggu (28/1) mengatakan setelah mendapatkan informasi mengenai belasaan warga tersambar petir tersebut, pihaknya langsung turun ke lokasi kejadian untuk olah TKP dan meminta keterangan korban dan saksi-saksi.
Ia menyebut dari 12 warga tersebut, seorang korban yang dirawat di RSU Negara yakni Ni Nyoman Ratni (60) warga Lingkungkan Bilukpoh Kelurahan Tegalcangkring dirujuk ke BRUD Tabanan karena mengalami luka berat.
Sedangkan dua.orang korban lainnya yakni I Ketut Wiasa (60) warga Lingkungak Bilukpoh Kelurahan Tegal Cangkring dan Ni Komang Ayu Sri Suparmi (39) asal Banjar Anyar Tembles Desa Penyaringan masih dirawat di RSU Negara karena mengalami luka-luka yang cukup berat.
“Perkembangan peristiwa orang tersambar petir di Desa Budeng, satu orang meninggal dunia di TKP, satu orang dirujuk ke BRSU Tabanan dan dua lainnya masih dirawat di RSU Negara. Delapan orang lainnya lainnya sudah dipulangkan,” tandasnya.