Diposting : 11 December 2018 22:34
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Selama pelaksanaan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja PT. Angkasa Pura I (Persero) ke-101 ini akan sedikit berdampak pada penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. "Kita sudah mengajukan Notam untuk bandara Aerodrome Close itu pukul 10.10 sampai 10.30 Wita. Itu tidak akan mengganggu operasional penerbangan secara umum. Tapi pasti akan berdampak delay 2 sampai 3 pesawat saja pada Kamis 13 Desember 2018," ucap Communication & Legal Section Head Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim saat konferensi pers di bandara setempat, Tuban, Badung, Senin (10/12).
Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, Surat Direktur Operasi PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor AP.I.4441/OB.03.04/2018-B tanggal 22 Agustus perihal Penetapan Pelaksanaan PKD, serta Airport Security Program PT. Angkasa Pura I (Persero).
Pelaksanaan latihan PKD ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan fasilitas bandar udara (bandara) terhadap segala jenis situasi darurat yang dapat terjadi dan mengancam kegiatan operasional penerbangan dan pelayanan terhadap pengguna jasa.
General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi memaparkan, pelaksanaan latihan PKD akan dimulai pada Rabu 12 Desember 2018 dengan dilaksanakan latihan simulasi table top. Simulasi latihan yang dilaksanakan dalam table top adalah miniatur dari latihan PKD yang akan dilaksanakan keesokan harinya.
Setelah dilaksanakan simulasi latihan table top, akan dilaksanakan latihan PKD pada Kamis, 13 Desember 2018 yang akan mengambil tempat di beberapa lokasi di kompleks bandara. Adapun teknis pelaksanaan akan menggunakan beberapa skenario latihan yang akan melibatkan simulasi aksi penanggulangan situasi darurat yang mengancam keamanan bandara dan keselamatan penerbangan.
"elaksanaan kegiatan ini dimaksudkan bukan untuk melihat kelebihan. Justru, dengan adanya latihan ini, akan terlihat celah dan kelemahan dalam SOP, sehingga dapat disempurnakan lagi," terang Yanus.
Pelaksanaan latihan ini juga akan melibatkan berbagai instansi, berkisar dari instansi komunitas bandara, antara lain airline, Airnav, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan serta beberapa instansi eksternal dalam bidang keamanan, meliputi TNI Angkatan Udara dan Tim Gegana Polda Bali. Latihan PKD juga turut ditujukan untuk menguji response time koordinasi yang tertuang dalam standard operating procedure (SOP) dalam Airport Emergency Plan (AEP) antara personel bandara dengan instansi eksternal yang tergabung dalam Airport Emergency Committee (AEC) jika terjadi keadaan darurat.
Kegiatan tersebut ditegaskan tidak mengganggu operasional penerbangan. "Operasional penerbangan tetap berjalan. Latihan yang akan kami laksanakan Kamis depan tidak akan mengganggu kegiatan operasional bandara. Latihan hanya akan sedikit berdampak pada operasional, tetapi tidak sampai menimbulkan gangguan terhadap waktu penerbangan pesawat," tegas Yanus.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Airnav, melalui penerbitan NOTAM terkait penutupan sementara runway untuk kegiatan ini. "Penutupan runway yang dilaksanakan mulai pukul 10.10 Wita sampai dengan 10.30 Wita ini dipilih karena pada jam ini, operasional pesawat udara adalah yang paling sedikit. Sehingga tidak akan mengganggu operasional penerbangan,” bebernya.
Penyelenggaraan PKD ke-101 itu merupakan penutup dari rangkaian penyelenggaraan latihan PKD yang diselenggarakan di tahun 2018. Selama tahun 2018, dilaksanakan sebanyak tujuh latihan PKD di bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero). Dimulai dengan PKD ke-95 pada Maret di Bandar Udara Internasional Juanda - Surabaya, dan dilanjutkan dengan PKD ke-96 di Bandar Udara SAMS Sepinggan - Balikpapan pada bulan April. Berturut-turut dari bulan Agustus hingga November, pelaksanaan dilaksanakan berurutan di Bandar Udara Sam Ratulangi - Manado, Bandar Udara Ahmad Yani - Semarang, Bandar Udara Adi Soemarmo - Surakarta, dan Bandar Udara El Tari - Kupang.
Dalam lingkup bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero), latihan tersebut diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2016 lalu, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dinilai sukses dalam menyelenggarakan latihan PKD. Sebagai bandara terbesar yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero), dan salah satu tersibuk serta terbesar di Indonesia, diperlukan personel yang cakap dan tangkas dalam menjalankan tanggung jawab penyelenggaraan situasi keamanan dan keselamatan penerbangan.