balitribune.co.id | Semarapura - Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana mewakili Bupati Klungkung membuka kegiatan Seminar Hasil Kajian Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di ruang rapat Praja Mandala, Kantor Bupati Klungkung, Selasa (11/11). Tujuan dari seminar ini yaitu untuk memperoleh saran dan masukan dari tokoh masyarakat/maestro yang memahami tentang mata budaya yang diseminarkan untuk penyempurnaan materi yang akan kita daftarkan dan diusulkan sebagai WBTB Tingkat Nasional.
Perlu diketahui bahwa beberapa mata budaya Kabupaten Klungkung sudah ditetapkan sebagai WBTB tingkat nasional seperti Lukisan Klasik Kamasan, Baris Jangkang, Mejaga-Jaga, Barong Nong-nongkling, Serombotan, Tenun Cepuk, Tenun Rangrang, Dewa Masraman, Gamelan Tihingan, Uyah Kusamba, Kerajinan Genta Budaga, Sanghyang Grodog, Barong Srawi, Nyepi Segara dan lainnya. Total saat ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia berjumlah 21 (dua puluh satu) mata budaya.
Dalam sambutan Bupati Klungkung yang dibacakan Kadisbud, Ketut Suadnyana menyampaikan bahwa kegiatan seminar ini merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memperkuat kesadaran dan komitmen kita dalam pelestarian budaya. Warisan Budaya Tak Benda adalah identitas dan jati diri masyarakat kita yang di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur, pengetahuan lokal, kearifan tradisional serta ekspresi budaya yang diwariskan turun-menurun.
“Melalui seminar ini kita tidak hanya berbicara tentang pelestarian, tetapi juga bagaimana menghidupkan kembali nilai-nilai budaya agar tetap relevan dengan kehidupan masyarakat modern,” ujarnya.
Lebih lanjut ditambahkan bahwa Pemerintah Daerah berkomitmen untuk mendukung upaya pelestarian dan pengembangan warisan budaya takbenda melalui berbagai program seperti pendataan, pengusulan ke daftar Warisan Budaya Takbenda Indonesia serta promosi melalui kegiatan event budaya.
“Untuk itu dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, akademisi, pelaku budaya, generasi muda bersama pemerintah daerah untuk bergandengan tangan menjaga warisan leluhur kita agar tidak ditelan zaman,” harapnya.