
balitribune.co.id | Negara - Ditengah banyaknya masyarakat yang menggelar upacara yadnya Selasa (17/11), justru terjadi dua kali kasus bunuh diri. Kasus bunuh diri di dua lokasi berbeda ini terjadi hanya berselang dua puluh menit. Korbannya seorang ayah yang ditemukan di badan sungai dan seorang nenek yang ditemukan gantung diri oleh cucunya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Selasa kemarin, sekita pukul 14.30 Wita ditemukan orang meninggal dunia di dam Bendung Banjar Baluk I, Desa Baluk, Kecamatan Negara. Jenasah pertama kali ditemukan oleh Fadil Rahman (16) asal Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara. Saat itu siswa MTs ini hendak mandi di Dam Baluk bersama sejumlah temannya. Setiba di Dam Baluk saksi melihat sosok dalam keadaan tertidur melingkar dengan posisi kepala menghadap ke arah barat punggung menghadap ke selatan.
Saksi yang panik memanggil teman-temannya yang berada jauh dibelakangnya. Ia bersama teman-temannya melihat lebih dekat sosok lelaki tersebut dari atas senderan dam. Saat itu sudah berimbah darah dan darah berceceran dari kepala bagian depan. Mereka langsung mencari dan memberitahukan hal tersebut kepada seorang warga, Trijayadi (35) yang tengah mancing di utara dam. Kejadian ini langsung dilaporkan ke kelihan banjar setempat untuk diteruskan ke Babinkamtibmas untuk dilakukan penindakan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yogie Paramagita dikonfirmasi mengatakan setelah menerima laporan, pihaknya langsung turun melakukan oleh TKP dan indetifikasi serta meminta keterangan saksi-saksi. Di sebelah timur TKP terdapat sepeda motor Yamaha Jupiter Mx warna merah nomor polisi DK 3365 WY. Setelah ditelusuri, korban diketahui bernama I Komang Widarna (33) warga Banjar Baluk I, Desa Baluk, Kecamatan Negara. Selain di TKP, juga ditemukan bercak darah di kamar mandi mes rumah penjaga dam.
Berdasarkan hasil identifikasi dan pemeriksaan luar yang dilakukan Tim Inafis Polres Jembrana dan dr. Gusti Ngurah Widi Karma dari Puskesmas I Negara ditemukan luka sayat pada kedua pergelangan tangan dan luka lecet dibeberapa bagian tubuhnya. Dugaan korban bunuh diri diperkuat setelah dilakukan pengecekan terhadap HP korban, “pada hp korban terdapat pesan keluar melalui SMS kepada seseorang bernama Pak Neno berisi kalimat permintaan korban agar penerima SMS memperhatikan anaknya” paparnya.
“Jensah korban sudah dievakuasi ke ruang janasah RSU Negara dan motor korban diamankan ke Polres Jembrana” tambahnya. Sebelumnya juga diakuinya juga terjadi kasus bunuh diri dengan cara gantung diri di Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dauhtukad, Kecamatan Mendoyo. Korban, Gusti Ayu Putu Wineng (87) ditemukan tergantung pada pilar garase di belakang rumah oleh cucunya, Ni Gusti Ayu Puspayuni (22) sekitar pukul 14.10 Wita. Padahal sebelumnya mereka berdua sempat makan bersama sekitar pukul 13.00 Wita.
Korban diduga gantung diri saat ditinggalkan beberapa saat masuk ke dalam kamar oleh cucunya. Cucunya yang panik berteriak minta tolong sehingga warga sekitar mendatangi lokasi kejadian. Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan oleh Tim Inafis Polres Jembrana dan dr. Noval dari Puskesmas I Mendoyo tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban sehingga disimpulkan korban murni meninggal karena gantung diri. “Jenasah di turunkan oleh pihak keluarga dan pihak keluarga menghiklaskan kepergian korban” tandasnya.